Masing-masing tentu punya pertimbangan tersendiri. Dari mulai kebutuhan ruangan yang banyak, atau hunian yang dipilih harus dekat tempat kerja.
Juga ada pertimbangan harga dan daya beli masing-masing.
Namun apapun alasannya, memiliki rumah dipercaya bisa jadi 'pintu' memupuk kekayaan.
Demikian setidaknya seperti disampaikan perencana keuangan bersertifikat dan salah satu pendiri dan CEO dari Collective Wealth Partners, Kamila Elliott. Menurutnya kepemilikan rumah bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun kekayaan dan menjaga stabilitas keuangan rumah tangga.
Karena, dengan memiliki rumah, kamu bisa terhindar dari risiko kenaikan harga sewa rumah dan biaya tidak terduga lainnya seperti ongkos pindahan dan lainnya.
Stabilitas keuangan yang baik bisa membantu kamu menyusun rencana keuangan yang lebih baik pula.
"Jika Berencana berencana untuk berada di area tersebut selama lima tahun, Kamu menyukai rumah tersebut dan Kamu telah membuat anggaran untuk benar-benar menilai semua biaya kepemilikan rumah, saya yakin membeli rumah sekarang adalah ide yang bagus," kata Elliott dikutip dari CNBC, Senin (24/7/2023).
Dengan demikian, masyarakat bisa menjaga stabilitas keuangan mereka dalam jangka pangang. Tapi, perlu diingat, memiliki rumah bukan hal yang mudah.
Menjawab itu, ada tips yang diberikan Elliott untuk membantu calon pembeli rumah mencapai tujuan besar keuamgan mereka:
1. Menabung untuk DP dan Biaya Awal
Salah satu cara untuk berada dalam posisi keuangan terbaik untuk membeli rumah adalah menabung, kata Elliott.
Dan itu lebih dari sekadar uang muka.
Misalnya, jika Kamu membayar sewa Rp 2.000.000 per bulan dan Kamu akan membelanjakan Rp 3.000.000 per bulan setelah membeli rumah, Kamu harus mencoba menyisihkan tambahan Rp 1.000.000 per bulan sehingga cicilan KPR rumah baru nggak akan bikin kamu kaget.
Kamu juga harus berupaya meningkatkan skor kredit, yang akan menempatkanmu pada posisi terbaik untuk mendapatkan tingkat yang baik untuk hipotek atau KPR, kata Elliott.
Itu berarti mengurangi penggunaan kartu kredit, mengawasi pengeluaran dan melihat laporan kredit untuk memperbaiki pemborosan, jika perlu.
2. Antisipasi Biaya Kepemilikan Rumah yang Tidak Terduga
"Salah satu manfaat membeli dibandingkan menyewa rumah adalah kemampuan untuk memiliki biaya tetap," kata Elliott.
Tapi pemilik rumah masih perlu mengantisipasi kejutan, katanya.
Dengan banyaknya kota yang menaikkan pajak properti, calon pemilik rumah sebaiknya mengantisipasi kenaikan biaya tersebut.
Selain itu, Kamu harus mengantisipasi pembayaran lansekap, perabotan, dan keadaan darurat tak terduga seperti pipa pecah.
Pastikan Kamu memiliki cukup likuiditas untuk menangani pengeluaran tambahan tersebut sebagai pemilik rumah, kata Elliot.
3. Cari Metode Pembelian Rumah yang Sesuai Kemampuan
Meskipun harga rumah dan suku bunga tinggi, masih ada kemungkinan calon pembeli rumah dapat memangkas biaya.
Dengan mendapatkan hipotek atau KPR jangka pendek - katakanlah, selama 15 tahun, bukan 30 tahun - peminjam dapat mengakses suku bunga yang lebih rendah.
Calon pembeli yang berpenghasilan rendah harus menjelajahi situs web kota atau kabupaten mereka untuk program bantuan kepemilikan rumah atau uang muka.
"Saat insentif pembelian rumah mulai kembali, seperti biaya penutupan, pastikan untuk menanyakan apakah ada peluang untuk menurunkan harga keseluruhan rumah saat ini," kata Elliott.
Buat kamu yang memang sudah berencana memiliki rumah, coba mulai merencanakan keuanganmu dari sekarang. Kamu bisa menghitung simulasi cicilan KPR rumah yang kamu incar di sini. (dna/dna)