Beberapa periode waktu mungkin lebih menguntungkan daripada yang lain dan pemahaman tentang kapan harus bertindak dapat membuat perbedaan besar dalam mendapatkan harga yang paling menguntungkan.
Tahu nggak kalau ada periode waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk menjual rumah? Kapan saja waktu-waktu tersebut?
Melansir situs Lifepal, Minggu (5/11/2023), berikut waktu terburuk menjual rumah yang sebaiknya kamu hindari.
1. Jelang Hari Raya
Ketika Hari Raya tiba, banyak dari kita sibuk menyiapkan diri untuk merayakannya. Pemikiran tentang membeli rumah mungkin bukan prioritas utama. Ini berarti bahwa peluang untuk menjual rumah selama periode ini mungkin masih ada, tetapi peluang tersebut kecil.
Jika kamu harus menjual rumah selama waktu ini, pertimbangkan untuk menurunkan harga jual sedikit lebih rendah dari harga pasaran agar lebih menarik bagi calon pembeli. Setelah Hari Raya berakhir, saatnya yang lebih baik untuk melakukan listing rumah.
2. Saat Tahun Ajaran Baru
Selain menjelang Hari Raya, waktu yang kurang ideal untuk menjual rumah adalah saat memasuki tahun ajaran baru. Di masa ini, orang tua cenderung fokus pada persiapan sekolah dan mendaftarkan anak-anak mereka.
Ini membuat peluang calon pembeli membeli rumah menjadi sangat kecil. Sebaliknya, momen yang lebih baik untuk memasarkan rumah adalah beberapa bulan sebelum dimulainya tahun ajaran baru. Beberapa orang tertarik untuk membeli rumah yang dekat dengan sekolah sehingga memasarkan rumahmu sebelumnya bisa lebih menarik bagi mereka.
3. Saat Musim Penghujan
Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa cuaca bisa mempengaruhi penjualan rumah? Secara umum, calon pembeli lebih suka melakukan survei rumah saat cuaca cerah. Musim hujan bisa membuat mereka enggan dan malas untuk melihat rumah.
Sebaiknya hindari musim hujan untuk menjual rumah. Pastikan kamu tahu kapan musim hujan akan tiba dan jadwalkan penjualanmu di luar periode ini untuk memaksimalkan potensi penjualan.
4. Saat Pasar Properti Sepi
Saat kondisi ekonomi sedang baik-baiknya, pasar properti menjadi ramai. Banyak orang berinvestasi dalam properti saat kondisi seperti ini. Permintaan akan rumah meningkat, dan harga pun naik secara otomatis. Ini adalah saat yang baik untuk menjual rumahmu dengan harga yang lebih tinggi.
Sebaliknya, jika pasar properti sepi, harga rumah cenderung turun sehingga sebaiknya jangan menjual rumahmu terlebih dahulu.
5. Saat Booming Properti Belum Terjadi
Booming properti umumnya terjadi setelah pemilihan presiden. Namun, para pengamat bisnis properti meyakini bahwa dunia properti mengalami siklus sekitar 10 tahunan. Saat booming properti belum terjadi, harga properti biasanya tidak begitu tinggi. Maka, sebaiknya tunggu hingga terjadi booming properti agar kamu bisa mematok harga yang relatif tinggi untuk rumahmu.
Jadi, memilih waktu yang tepat untuk menjual rumahmu adalah keputusan yang penting. Dengan memahami waktu yang sebaiknya dihindari, kamu bisa meningkatkan peluang sukses penjualan dan mendapatkan harga yang lebih menguntungkan.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar. (dna/dna)