Menjual rumah memang perlu ada trik dan perencanaan yang matang agar cepat laku. Salah satu pertimbangannya adalah penjual tidak bisa asal menentukan harga, melainkan melihat kemampuan pasar dan besarnya peminat rumah.
Selain itu, menurut Pengamat Properti yang juga Direktur Global Asset Management, Steve Sudijanto saat menjual rumah, penjual harus mengetahui skala prioritas. Apakah rumah tersebut dijual karena ada kebutuhan mendesak atau hanya ingin dijual santai.
"Ada dua kategori penjual, yang membutuhkan uang atau BU dan ada penjual yang tidak membutuhkan uang cepat atau tidak kepepet," kata Steve kepada detikProperti pada Kamis (25/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua kondisi tersebut dapat menentukan harga jual rumah. Sebab, rumah biasanya dapat cepat terjual jika harganya murah dan bisa dijangkau oleh pasar.
Untuk lebih jelasnya berikut beberapa tips yang bisa dilakukan penjual sebelum menjual rumahnya.
1. Survei pasar
Hal terpenting sebelum menjual rumah adalah mengetahui apakah ada yang berminat membeli rumah tersebut. Apabila banyak yang berminat proses penjualannya akan lebih mudah. Sementara jika peminatnya sedikit, lokasi rumah tidak strategis, kamu perlu berhati-hati saat menentukan harga jual.
2. Motivasi Penjual
Setelah survei pasar, penjual bisa menentukan harga jual rumah tersebut. Pasti saat ingin menjual rumah, penjual memiliki target keuntungan yang didapat. Target harga jual tersebut juga perlu disesuaikan dengan harga jual di pasaran saat ini yang bisa dilihat melalui portal penjualan properti, bertanya kepada broker, atau tetangga sekitar yang mungkin habis menjual rumahnya.
Jika dari survey pasar banyak peminatnya, kamu bisa menaikkan harga jual rumah, tetapi jika peminatnya sedikit, kamu perlu siap-siap memasang harga jual di bawah harga beli atau kata lainnya jual rugi.
3. Pertimbangkan Lagi Perlu Dijual Cepat atau Disewakan
Jika kamu sudah melihat jumlah peminat di pasaran dan kisaran harga jual di pasaran saat ini, kamu bisa menentukan perlu dijual cepat atau disewakan. Namun, jika kondisinya keadaan mendesak dan kamu tidak memiliki aset lain untuk dijual, cukup pertimbangkan poin survey pasar dan jumlah dana yang dibutuhkan.
"Kalau kita kategori kepepet atau membutuhkan uang kita harus jual di bawah harga pasar. Tapi kalau kategori kita penjual yang tidak kepepet atau tidak BU, yah sabar aja nunggu kalau harganya bagus. Kalau belum ada yang berminat, kita sewakan dulu," jelasnya.
4. Persiapkan Hunian Pengganti
Hindari menjual rumah jika belum memiliki hunian pengganti. Jangan sampai sudah berhasil menjual rumah, kamu justru tidak punya tempat tinggal baru. Tempat tinggal baru ini bisa berbentuk kontrakan, kos, rumah orangtua, atau rumah baru.
5. Pastikan Rumah Dibayar Lunas di Awal
Pastikan saat menjual rumah, pembeli tersebut bisa membayar lunas di awal. Steve menekankan jangan menerima pembayaran setengah hanya karena sedang membutuhkan uang cepat dari penjualan rumah tersebut. Sebab, hak penjual adalah mendapatkan pembayaran lunas di awal sehingga notaris dapat mengesahkan akta jual beli.
"Notaris tidak akan mengesahkan akta jual beli kalau pembayaran nggak full. Dalam arti begini melalui KPR atau melalui pembeli itu bebas, yang penting di rekening kita 100%. Bahaya kalau nggak full. Jangan tanda tangan AJB kalau nggak full," pungkasnya.
(aqi/zlf)