Toren sebagai wadah penampungan air untuk kebutuhan rumah tangga tak luput dari masalah. Salah satu masalah umum yang kerap terjadi adalah toren kosong meskipun kamu sudah menggunakan sensor otomatis. Kira-kira apa penyebabnya?
Meskipun sudah dipasang sensor otomatis, air di toren bisa jadi kosong karena pelampung di dalamnya putus. Pelampung otomatis yang putus bisa menyebabkan mesin pendorong tidak menyala sehingga toren tidak terisi dengan air.
"Mati, kosong, nggak nyala pompanya, nggak ngisi," kata Suratman, pemilik Jasa Kuras Toren kurastoren.com, kepada detikcom, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa mengganti pelampung otomatis dengan yang baru. Selain itu, kamu juga bisa menyambungkan tali pelampung tersebut.
"Ada dua cara, yang satu ganti baru, yang kedua disambung lagi. Jadi tali yang putus itu disambung, dibongkar otomatisnya, talinya diikat lagi," sambung Suratman.
Sebagai informasi, pelampung otomatis pada toren berfungsi sebagai sensor penanda bahwa air di dalam toren sudah penuh. Pelampung otomatis ini sendiri terdiri atas dua bandul yang dihubungkan dengan tali.
"Ketika dia mencapai isian tertentu, maka kan dia bentuknya itu 2 bandul, kalau satu bandul lebih rendah, itu dia akan kayak kasih perintah otomatis bahwa mesin air harus nyala, harus ngisi ke tandon lagi," jelas Hendri, pemilik Toko Bangunan Kurnia Jaya, kepada detikcom, Kamis (26/10/2023).
Arus listrik mesin otomatis akan mati saat bandul yang lebih tinggi sejajar dengan air di dalam toren. Selain sebagai sensor otomatis, fungsi pelampung ini bisa lebiih menghemat listrik.
Putusnya tali pelampung otomatis biasanya disebabkan usia toren yang sudah tua.
"Namanya barang elektronik, ya. Umur, sih. Umur barang elektroniknya, sih," tutur Hendri.
Perbaikan pelampung otomatis ini sebaiknya dilakukan oleh orang yang profesional. Hal ini karena perbaikan pelampung otomatis membutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam kelistrikan.
"Untuk pemasangan bandulnya itu banyak orang yang kurang paham, bandul yang mana untuk ngukur yang mana," jelas Hendri.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)