Untuk menampung persediaan air di rumah, banyak orang biasanya menggunakan tangki atau toren air. Dengan adanya toren, kamu tidak perlu takut kehabisan air saat musim kemarau atau listrik mati. Namun, di manakah toren sebaiknya dipasang?
Coba perhatikan rumah-rumah di sekitar tempat tinggal atau bahkan rumahmu sendiri. Toren biasanya dipasang di atas dak beton, baik di lantai 1 atau lantai dasar maupun lantai 2 atau lantai atas. Ada pula toren yang dipasang di menara khusus yang terbuat dari besi.
Lantas, manakah yang lebih baik? Apakah pemasangan toren di atas dak beton dan menara besi memiliki perbedaan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin Tinggi Toren, Semakin Deras Airnya
Jika meninjau dari gaya gravitasi, semua benda yang berada di atas Bumi akan selalu ditarik ke arah pusat Bumi. Hal ini berhubungan pula dengan debit air. Melansir detikEdu, Jumat (27/10/2023), debit air merupakan ukuran jumlah air atau volume yang mengalir dalam satuan waktu tertentu.
Berdasarkan pengukuran tersebut, semakin tinggi letak muka air, semakin besar jumlah air yang mengalir. Dengan kata lain, semakin tinggi letak toren, semakin deras pula air yang akan mengalir ke keran di rumah.
Hal ini pun senada dengan yang dikatakan oleh Suratman, pemilik Jasa Kuras Toren kurastoren.com. Ia mengatakan bahwa aliran air akan semakin kencang atau deras jika toren dipasang di tempat yang lebih tinggi.
"Kalau menurut ilmu Fisika ya Pak, makin tinggi (torennya), tekanan (air) makin kencang," jelas Suratman, pemilik Jasa Kuras Toren kurastoren.com, kepada detikcom, Kamis (26/10/2023).
Jika dibandingkan, toren yang dipasang di menara besi biasanya lebih tinggi daripada di atas dak beton. Apalagi, kamu bisa menyesuaikan ketinggian menara besi untuk dipasang toren sesuai keinginanmu. Hal ini berbeda dengan dak beton yang mengikuti tinggi rumah.
"Paling biasa kalau orang pasang, sih, ditaruh di kaki, di menara gitulah karena tujuannya biar, mereka pakai hukum gravitasi, sih, kan ke bawah. Jadi, tekanan airnya lebih kuat sehingga pas sampai di keran tuh airnya makin kencang," jelas Hendri, pemilik Toko Bangunan Kurnia Jaya, kepada detikcom, Kamis (26/10/2023).
Meski begitu, hal ini akan percuma jika pipa sambungan yang digunakan berukuran diameter kecil.
Ada beberapa jenis pipa yang digunakan untuk menyambungkan toren ke keran di rumah berdasarkan ukuran diameter, yaitu Β½, ΒΎ, dan 1 inch. Semakin besar diameter pipa, semakin deras pula air yang akan mengalir. Maka, gunakan pipa berdiameter 1 inch jika kamu ingin air yang mengalir ke keran rumah lebih deras.
"Diameter pipa yang turun sama ketinggian, semakin gede makin tinggi makin gede yang turun. Tapi dengan syarat pipanya yang gede, kalau pipa yang 0,5 ya gede tapi lama-lama kecil," kata Suratman.
Manakah yang Lebih Baik? Toren Dipasang di Dak Beton atau Menara Besi?
Jika kamu ingin aliran air di rumah lebih deras, sebaiknya pasang toren di menara air. Seperti yang telah dijelaskan, menara air biasanya lebih tinggi dibandingkan dak beton, baik di lantai 1 maupun 2 rumah. Selain itu, ketinggian menara air bisa disesuaikan dengan keinginanmu.
Namun, saat ini, banyak rumah yang letaknya menempel satu sama lain sehingga tidak ada ruang untuk membangun menara air. Sebagai solusi, kamu bisa menambahkan mesin pendorong di antara toren dan keran air. Mesin pendorong ini bisa membuat aliran air menuju keran lebih deras.
"Dia (red. mesin pendorong) ditaruh di tengah-tengah antara toren/tandon air sama keran kita. Di jalur utamanya dia turun ditaruh di tengah-tengah, airnya didorong untuk lebih cepat lagi," jelas Hendri.
"Toren kebanyakan orang pakai pendorong. Tujuannya biar airnya semakin deras. Jadi, kayak di shower itu pancurannya lebih banyak,"
Untuk mesin pendorong sendiri, kamu bisa membelinya di pasaran dengan harga mulai dari Rp 500 ribu.
"Kalau mesin itu mulai dari 500 ribuan ke atas, sih," pungkas Hendri.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)