Membeli rumah adalah impian banyak orang. Namun, tak semua orang bisa membeli rumah. Terkadang orang dihadapkan pada masalah waktu saat mau membeli rumah: Membeli rumah saat lajang, atau sudah menikah?
Baik membeli rumah saat lajang atau sudah menikah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang jelas, semua pilihan dikembalikan kepada si calon pembeli.
Ada yang bilang beli rumah jangan ditunda karena harganya terus naik. Rata-rata kenaikan harga rumah adalah 10% sampai 20%. Maka membeli rumah saat lajang bisa jadi pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tunda saja saat sudah menikah, karena pendapatan untuk mencicil rumah bisa digabungkan dengan pasangan (bila sama-sama bekerja) sehingga beban tak terlalu berat.
Lalu kapan waktu ideal membeli rumah? Dikutip dari Cermati, berikut penjelasannya:
Keuntungan Punya Rumah Saat Masih Lajang
Harga Rumah Lebih Murah
Beli rumah saat ini tentu lebih murah daripada 1 sampai 2 tahun mendatang. Seperti yang diketahui, harga properti terutama rumah mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini tidak lepas karena jumlah permintaan yang semakin tinggi, namun lahan untuk membangun semakin terbatas.
Jika kamu punya uang sekarang, apa salahnya lirik rumah yang ada di kota sekitar? Tak harus tunai, beli rumah secara KPR juga sudah bagus asalkan DP sudah terkumpul.
Untuk tenor cicilan, kamu bisa ambil 10 - 15 tahun. Tujuannya agar tidak terlalu memberatkan finansial, jadi kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan baik.
Nyaman
Dari segi kenyamanan, sudah pasti lebih nyaman tinggal di rumah sendiri meskipun masih lajang. Alasannya karena tidak perlu bayar uang kos, ruangan lebih luas, dan dapat didekorasi sesuai keinginan.
Memiliki rumah saat masih lajang pertanda kalau kamu sudah mapan secara finansial, bisa hidup mandiri, dan dapat diandalkan.
Sejatinya tidak perlu beli rumah mahal-mahal, apalagi masih single. Asalkan rumah cukup untuk menampung 4 orang anggota keluarga. Jika nanti menikah, rumah dapat ditempati oleh suami, istri, dan dua orang anak.
Modal untuk Berumah Tangga
Bagi yang ingin menikah, rumah ini bisa menjadi modal untuk mendapat restu dari calon mertua, terutama untuk kaum Adam. Rumah menjadi bukti bila kamu mampu menafkahi anak orang, jadi calon mertua tidak khawatir akan kesejahteraan anaknya.
Tinggal di rumah sendiri menjauhkan kamu dari intervensi pihak lain, sehingga tidak ada yang namanya sakit hati di kemudian hari.
Jika rumah sudah punya, kamu bisa melirik aset lain yang tak kalah berharga lainnya, seperti kendaraan. Rumah tangga semakin harmonis, deh!
Bentuk Investasi
Rumah merupakan bentuk investasi yang paling menggiurkan karena kenaikan harganya cukup signifikan dari tahun ke tahun. Apalagi jika rumah terawat, lokasinya strategis, dan fasilitasnya lengkap, siapapun dijamin kepincut.
Rumah sebagai investasi, membuat hari tua semakin terjamin. Jika nantinya terjadi kesulitan finansial, rumah tersebut dapat dijual atau dijaminkan untuk memperoleh dana segar.
Carilah rumah yang sesuai jika ingin dijadikan tempat tinggal sekaligus investasi. Dengan begini, kamu dapat memaksimalkan keuntungannya di masa mendatang.
Keuntungan Punya Rumah Setelah Menikah
Menjadi Beban Berdua
Jika waktu lajang beli rumahnya pakai uang sendiri, setelah menikah pakai uang bersama. Cicilan rumah menjadi tanggung jawab berdua, jadi jumlah pengeluaran pribadi lebih sedikit.
Berapa jumlah yang ditanggung masing-masing orang sebaiknya dikalkulasikan dengan baik. Hitung total penghasilan bersih yang diterima setiap bulan. Penghasilan siapa yang terbesar, maka dia yang membayar lebih banyak.
Perihal pembayaran cicilan sebaiknya didiskusikan baik-baik bersama pasangan. Jujurlah tentang total penghasilan masing-masing, sehingga perhitungannya semakin mudah dilakukan.
Rumah Lebih Luas
Karena yang membayar cicilan dua orang, maka hal yang wajar jika kamu menginginkan rumah yang lebih luas. Rumah tersebut bukan hanya menjadi tempat tinggal keluarga inti saja, melainkan tempat berkumpul keluarga besar pada acara-acara tertentu.
Harganya tentu lebih mahal, tapi bisa disiasati dengan mencari rumah di lokasi yang menjorok dari kota. Misalnya yang tinggal di Jakarta, maka bisa cari rumah di daerah Depok.
Pastikan akses dari dan menuju rumah banyak, jadi tidak perlu membawa kendaraan pribadi sewaktu berangkat kerja.
Hidup Mandiri
Beli rumah sebelum dan setelah menikah menandakan jika kamu adalah orang yang mandiri. Mandiri dalam arti dapat mengelola finansial dengan baik, sehingga dapat membeli aset yang cukup berharga.
Di sisi lain, dikatakan mandiri karena tidak menyusahkan orang lain setelah menikah, seperti orang tua atau mertua. Pekerjaan rumah dapat dilakukan sendirian atau bersama pasangan, jadi keharmonisan rumah tangga semakin meningkat.
Hidup Bebas Setelah Menikah
Jika masih tinggal bersama mertua, maka kebebasan berkurang. Kamu tidak bisa leha-leha di rumah atau bangun siang karena ada yang mengawasi, yaitu mertua. Pasangan mungkin oke-oke saja, tapi mertua tidak akan tinggal diam jika kamu malas-malasan.
Kebebasan juga dirasakan saat bertengkar dengan pasangan, di mana tidak ada pihak yang campur tangan atau menghasut pihak lain. Masalah dapat diselesaikan berdua.
Mau beli rumah saat masih lajang atau sudah menikah, hal ini menjadi keputusan masing-masing. Mau itu cash atau KPR, intinya gaji cukup.
(zlf/zlf)