Renovasi rumah terkadang memang diperlukan. Apalagi jika rumah membutuhkan tambahan ruang karena bertambahnya jumlah anggota keluarga.
Jika memiliki rumah di lahan yang terbatas dan membutuhkan renovasi untuk tambahan ruang, umumnya rumah akan dibuat menjadi tingkat. Misalnya, Kamu sudah memiliki rumah 1 lantai dan butuh tambahan ruang, maka Kamu bisa merenovasinya menjadi 2 lantai.
Meski demikian, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk renovasi rumah dari 1 lantai menjadi 2 lantai. Salah satunya yaitu terkait budget renovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastikan Kamu memiliki budget yang cukup untuk renovasi rumah, jangan sampai uang Kamu habis di tengah jalan renovasi. Yang ada renovasinya justru tidak selesai.
Nah, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin renovasi rumah dari 1 lantai menjadi 2 lantai.
1. Pahami Kebutuhan
Tentunya ketika renovasi rumah akan ada hal yang memicunya untuk melakukan itu, misalnya kebutuhan akan ruang tambahan karena bertambahnya keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Misalnya, bertambahnya anak atau orang tua yang ikut tinggal di rumah tersebut.
"Atau bisa juga daerah rumahnya sering banjir. Banjirnya kan paling cuma di musim hujan, misalnya sungainya meluap atau hujan yang sangat deras biasanya 1-2 hari banjir. Ya daripada dia pindah rumah cari lokasi lain, dia mending jadiin lantai 2 deh rumahnya, jadi kalau sewaktu-waktu banjir dia tetap bisa tinggal," kata CEO SobatBangun, Taufiq Hidayat kepada detikcom, Selasa (5/9/2023).
Selain itu, bisa juga karena lahan yang terbatas untuk menambah ruang dalam rumah. Paling tidak, hal itu bisa diakali dengan renovasi rumah dari 1 lantai menjadi 2 lantai.
"Jadi memang pahami dulu kebutuhan," ujarnya.
2. Tanya ke Ahlinya
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam renovasi rumah. Ahli yang dimaksud bisa saja ke arsitek, kontraktor, insinyur, atau ke tukang dan mandor yang ahli.
"Karena (rumah) jadi 2 lantai itu rumah akan bertambah berat, dimensinya juga bertambah. Namanya rumah kan tempat tinggal, tempat tinggal itu kan bikin orang nyaman dan aman," tutur Taufiq.
Maka dari itu, terkait struktur bangunan, misalnya pondasi rumah, perlu ditanyakan ke ahlinya. Sebab, pondasi rumah bisa saja tidak cocok untuk dijadikan rumah 2 lantai. Pondasi rumah yang digunakan juga beragam, tergantung dari struktur tanahnya. Jadi bisa ada yang pakai pondasi batu kali saja cukup, ada juga yang pakai pondasi cakar ayam hingga tiang pancang.
"Kalau tanahnya itu sudah cukup kuat, bukan tanah urugan, bukan bekas rawa, terus sebelah-sebelah rumahnya itu sudah dibikin lantai 2 dan aman ya itu bisa disamakan pondasinya. Misalnya pondasinya cukup batu kali dan pondasi cakar ayam telapak, yaudah diikutin," kata Taufiq.
Selain itu, lantai dan atap juga perlu diperhatikan strukturnya. Apakah akan menggunakan lantai beton atau lantai kayu, apakah akan menggunakan atap genteng atau asbes maupun baja ringan. Sebab, hal tersebut bisa berpengaruh pada beban rumah.
Metode konstruksi juga perlu diperhatikan karena ada banyak macam metodenya. Contohnya metodenya bongkar genteng dan tambah konstruksi baja untuk lantainya, nanti untuk kolom strukturnya baja baru dibeton.
"Itu yang harus diperhatikan. Makanya saran saya tadi berkonsultasi ke ahlinya," katanya.
3. Sesuaikan dengan Biaya
Renovasi rumah sebaiknya disesuaikan dengan biaya yang dipunya. Jangan sampai ketika renovasi rumah belum selesai tetapi dananya sudah habis.
Supaya hal itu tidak terjadi, ada baiknya konsultasikan ke ahlinya atau membuat rancangan anggaran biaya.
Untuk memperkirakan besaran biaya yang dibutuhkan untuk merenovasi rumah 1 lantai jadi 2 lantai, Kamu bisa buka tautan artikel berikut ini.
4. Siapkan Rumah Singgah Sementara
Menurut Profesional Kontraktor PT Gaharu Kontruksindo Utama Panggah Nuzhul Rizki, rumah singgah sementara diperlukan untuk tempat tinggal penghuni sementara rumahnya direnovasi. Meski rumah yang direnovasi tidak dibongkar semua, ada baiknya penghuni rumah untuk pindah sementara waktu agar aman dan kenyamanan pekerja bangunan.
"Penghuni lebih baik pindah demi keselamatan dan kenyamanan kerja," katanya kepada detikcom, Selasa (5/9/2023).
5. Luangkan Waktu untuk Renovasi
Pengerjaan renovasi membutuhkan waktu yang relatif lama, tergantung dari desain bangunan. Estimasi pengerjaannya bisa sampai 4 bulan, tergantung desain rumah dan jumlah tukang yang bekerja. Ada baiknya, pemilik rumah sesekali memeriksa rumah yang sedang direnovasi agar sesuai dengan desain yang diinginkan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum renovasi rumah dari 1 lantai menjadi 2 lantai. Semoga bermanfaat!
(dna/dna)