Istri mendiang Ustad Jefri Al Buchori, Umi Pipik telah memiliki rumah baru di daerah Cibubur, Jakarta Selatan seluas 750 meter persegi. Sebelumnya, Umi Pipik dan keempat anaknya hidup berpindah sebanyak 9 kali dari satu kontrakan ke kontrakan lain.
Umi Pipik terpaksa mengontrak karena rumah lamanya bersama mendiang suami hangus terbakar pada 2014 lalu. Rumah tersebut sengaja dibakar oleh orang yang mereka kenal, motifnya karena masalah pribadi. Umi Pipik dan keempat anaknya hampir tidak selamat dalam kejadian tersebut. Mereka berhasil keluar dari rumah dengan melewati pinggir dinding di lantai 2.
Tidak ada yang tersisa usai kebakaran terjadi. Umi Pipik memilih mengontrak daripada menempati rumah itu kembali. Alasannya adalah biaya renovasinya yang besar dan anak-anaknya trauma untuk kembali ke sana. Kini rumah tersebut telah dijual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sudah karena memang ada suatu hal akhirnya dijual. Akhirnya bangunnya 5 tahun dengan kerja keras sendiri," lanjutnya.
![]() |
Rumah barunya mulai ditempati sejak 2019 setelah 5 tahun mengontrak. Rumah tersebut dicat serba putih dengan model bangunan berbentuk U yang mengelilingi kolam renang di tengahnya. Rumah tersebut memadukan arsitektur American style dan timur tengah. Terlihat dari fasadnya yang megah dengan balkon-balkon minimalis yang mengarah ke kolam renang.
Unsur timur tengah banyak terlihat di bagian dalam rumah. Umi Pipik yang dikenal gemar berdakwah, menempalkan banyak pajangan ayat suci Al-Quran di berbagai ruangan. Dia juga membangun Musala kecil di dalam rumahnya.
Selain itu, di dalam ruamahnya banyak tersedia sofa untuk ruang berkumpul karena anak-anaknya senang menghabiskan waktu bersama. Dia pun membuat 3 ruang keluarga di mana 2 berada di bawah dan sisanya di lantai atas. Bahkan di kamarnya dan kamar anak keduanya, Abidzar terdapat sofa besar di sudut ruangan.
Setiap ruangan ukurannya tidak begitu luas, namun tampilannya elegan dan tersusun dengan rapih. Berbeda dengan kamar tidur yang dibuat cukup luas. Di dalamnya bukan hanya tersedia kasur, meja belajar, dan lemari pakaian. Umi Pipik menyesuaikan dengan kebutuhan 4 anaknya. Salah satunya adalah kamar Abidzar Al Ghifari yang dibuat minim dekorasi.
![]() |
Umi Pipik yang menyukai warna putih, pada awalnya ingin membelikan perabotan warna senada. Namun, Abidzar menolaknya. Dia menambahkan perabotan dengan warna kontras seperti hitam dan abu-abu.
"Jadi tuh dia nggak suka kamarnya dibagus-bagusin. Ibunya kan pengen yang serba putih, dia nggak mau. Dia beli yang besi (lemari)," ungkapnya.
Ternyata selain warna putih, Umi Pipik juga menyukai wana emas. Dia kerap membeli peralatan makan seperti cangkir, sendok, garpu, dan perabotan lainnya berwarna emas.
![]() |
Kemudian, kamar Umi Pipik sendiri terbagi menjadi 2 area. Pertama area kamar mandi, meja rias, dan lemari pakaian. Area kedua adalah kasur, sofa, dan tempat salatnya. Kamar tersebut memanjang, di ujung ruangan ditambahkan sofa tebal.
Lanjut ke area luar, keluarga Umi Pipik sering melakukan aktivitas menarik di sekitar kolam renang seperti memanah, BBQ, piknik, hingga bermain musik ala timur tengah.
(aqi/dna)