Tepat hari ini, 5 Oktober 2023, diperingati sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-78 tahun. Dalam rentang usia itu, banyak torehan sejarah yang dicatatkan.
Sejarah itu salah satunya bisa dipelajari di Museum Keprajuritan Indonesia. Selain penuh makna dan sejarah tentang TNI, arsitektur museum ini tak kalah menarik untuk juga diulas. Museum Keprajuritan Indonesia yang berada di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur memiliki bentuk yang unik. Museum ini dibangun berbentuk benteng persegi lima.
Dikutip dari situs resmi Taman Mini, Kamis (5/10/2023), bangunan ini berada di atas tanah seluas 4,5 hektare dengan luas bangunan 5.500,7 meter persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di setiap bentengnya terdapat 5 bastion atau menara pengawas yang melambangkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap kedaulatan Indonesia.
Pada dinding luar bagian bawah benteng ini diisi dengan dengan peragaan fragmen patung dan relief yang menggambarkan perlawanan Bangsa Indonesia menghadapi kekuasaan asing.
Bangunan Museum Keprajuritan Indonesia melambangkan pertahanan bangsa Indonesia serta berfungsi sebagai alat menangkal dari segala bentuk dan hakekat ancaman. Adapun, bangunan ini memiliki 2 lantai.
Di halaman depan, terdapat danau buatan yang dilengkapi dengan dermaga mini. Hal ini melambangkan Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan lautan serta kesibukan kemaritiman Indonesia.
Di sana juga terdapat 2 kapal tradisional yaitu Phinisi (Bugis) dan kapal Banten. Kedua kapal tersebut melambangkan kekuatan armada maritim bangsa Indonesia di kawasan Barat dan Timur.
Dikutip dari situs Sejarah TNI, di bagian dalam museum terdapat panggung terbuka dengan kapasitas 800 tempat duduk. Di sekitarnya terdapat patung-patung pahlawan sebanyak 23 patung.
Sebagai informasi, dinding benteng berbentuk segi lima melambangkan keluhuran falsafah bangsa Indonesia Pancasila, penangkal setiap ancaman ideologi asing.
Bastion yang dibangun pada kelima sudut benteng lengkap dengan lubang-lubang pengintai, melambangkan kewaspadaan karena dapat melihat dengan cakrawala yang yang luas. Pintu gerbang atau pintu utama dengan dekorasi abad XVI, merupakan tempat lalu lintas masuknya pengunjung, melambangkan keterbukaan Indonesia terhadap dunia luar.
Sementara parit yang mengelilingi benteng melambangkan suatu rintangan yang menjadi bagian dalam usaha pertahanan negara. Daratan dan danau buatan yang dibangun di bagian depan museum melambangkan tanah air Indonesia yang terdiri atas daratan (pulau-pulau) serta lautan, yang merupakan aspek penting dalam Wawasan Nusantara.
Adapun, dermaga sebagai tempat berlabuhnya kapal dan perahu melambangkan kesibukan kegiatan perekonomian serta sarana perhubungan antarpulau.
(abr/dna)