Pencari rumah tidak selalu harus membeli hunian baru yang belum pernah ditempati orang. Rumah bekas atau second bisa menjadi pilihan, apalagi karena harganya sering kali lebih rendah dari rumah baru.
Pengamat Properti sekaligus Direktur PT. Global Asset Management Steve Sudijanto mengatakan rumah bekas biasanya dijual karena pemiliknya butuh uang cepat. Untuk itu, tak jarang pemilik menetapkan harga lebih murah dari pasaran.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga harga rumah bekas bersaing dengan harga rumah baru. Oleh karena itu, pencari rumah perlu mempertimbangkan secara matang sebelum beli rumah bekas.
"Orang yang menjual rumah pasti membutuhkan uang atau mau pindah ke luar kota. Pasti mendambakan uang cash. Kalau nggak kan nggak dijual. Atau mereka mau naik pangkat, mau pindah rumah yang lebih besar, butuh uang juga kan untuk nombokin," kata Steve kepada detikProperti beberapa waktu lalu.
Selain dari segi harga, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan kalau mau beli rumah bekas. Berikut ini penjelasannya.
Pertimbangan Beli Rumah Bekas
Inilah beberapa hal yang calon pembeli sebaiknya cari saat memilih rumah bekas.
1. Lokasi
Steve menyarankan untuk pertimbangkan beli rumah dari segi lokasi. Rumah bekas sudah berdiri lama sehingga biasanya berada di kawasan yang lebih berkembang. Sementara itu, kawasan rumah baru biasanya masih dalam tahap pengembangan sehingga ada banyak lahan kosong.
2. Fasilitas
Pencari rumah dapat menilai ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial di sekitar rumah. Tentunya fasilitas yang lebih memadai menjadi nilai tambah rumah tersebut.
"Kita bisa beli rumah di fasilitas yang sudah matang, yang sudah mapan. Sektor 1-5 itu biasanya sudah lengkap, dekat stasiun kereta (dan) dekat jalan tol. Sudah matang, buahnya sudah manis, tinggal renovasi," ucapnya.
3. Biaya Renovasi
Selanjutnya, periksa kondisi rumah untuk mengetahui adanya kerusakan. Buat perhitungan biaya renovasi dan bandingkan kalau beli rumah baru. Jika harganya sama, sebaiknya membeli rumah baru karena biaya perawatannya rendah.
"Jangan sampai membeli rumah kita harus merobohkan struktur, itu rugi. Karena kalau mendapat rumah yang strukturnya sudah nggak baik, itu akhirnya kita kayak bangun baru, akhirnya ya mahal," imbuhnya.
Beberapa kerusakan rumah tidak bisa ditoleransi dan harus diperbaiki secara keseluruhan. Kerusakan tersebut seperti masalah pada struktur, ditemukan banyak rayap, dan berada di lokasi rawan banjir. Pastikan untuk mencari tahu ketiga hal tersebut saat survei rumah.
"Untuk membeli rumah second itu yang paling utama mesti dilakukan kita harus survei. Melihat dari rumah tersebut dalam arti kondisi bangunan, struktur, mechanical electric, plafon, genteng, struktur genteng, air, listrik, (dan) rayap," tuturnya.
Jika ketiga aspek tersebut tidak ditemukan pada rumah bekas pilihan, sebaiknya cari lagi rumah bekas yang lebih menguntungkan. Apalagi pertimbangkan dari segi harga.
Itulah cara membuat keputusan untuk beli rumah bekas. Semoga bermanfaat!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Simak Video "Video: Rumah Sahroni yang Kena Jarah Dibongkar, Kini Rata dengan Tanah"
(dhw/dhw)