Mau Beli Rumah? Hindari 8 Hal Ini biar Nggak Rugi

Mau Beli Rumah? Hindari 8 Hal Ini biar Nggak Rugi

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Jumat, 25 Jul 2025 11:30 WIB
Ilustrasi beli rumah
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Beli rumah adalah salah satu keputusan yang besar karena merupakan aset dengan nilai tinggi. Oleh karena itu, calon pembeli harus meriset dan survei rumah tersebut supaya tidak salah beli.

Nah, salah satu ciri rumah yang sebaiknya tidak dibeli yaitu yang lokasinya rawan banjir. Sebab, kalau rumah sering kebanjiran bisa menambah biaya perawatan.

Selain itu masih ada hal-hal lainnya yang harus dihindari saat ingin beli rumah. Berikut ini informasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rumah yang Butuh Banyak Renovasi

Pengamat Properti sekaligus Direktur PT Global Asset Management Steve Sudijanto mengatakan hal pertama yang harus diperhatikan saat membeli hunian adalah kondisi fisik rumah yang akan dibeli. Spesifikasi bangunan harus layak dan dapat memenuhi kebutuhan calon pembeli.

"Pertama yang perlu dianalisa itu faktor kondisi fisik dari kavling rumah tersebut, nanti dibangunnya akan seperti apa, dan spesifikasi seperti apa. Kalau beli rumah bekas, dari fisik yang dilihat struktur bangunan, apakah masih bagus nggak," ujar Steve kepada detikProperti beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Calon pembeli harus menilai kondisi fisik rumah mulai dari plafon genteng, septic tank, struktur bangunan, adanya rayap, sirkulasi udara hingga pencahayaan alami. Calon pembeli bisa mengajak mandor, arsitek, atau ahli lainnya untuk membantu menilai rumah.

Selain itu, calon pembeli juga perlu menentukan estetika rumah sudah sesuai selera. Kondisi rumah tidak harus sempurna tetapi calon pembeli harus menganggarkan biaya perbaikan kalau jadi beli. Steve menyarankan agar tidak membeli rumah yang biaya renovasinya akan lebih dari 30% harga beli rumah.

2. Lokasi Rawan Banjir

Steve tidak merekomendasikan rumah yang lokasinya rawan banjir. Sebab, banjir merupakan masalah yang bisa membebani biaya perawatan rumah.

"Banjir itu memang momok, kalau kita beli rumah yang kebanjiran setiap tahun atau tiga tahun sekali atau apapun frekuensinya itu juga akan membebani kita dari segi biaya harus membersihkan, mengecat ulang, dan memperbaiki," jelasnya.

3. Akses dan Transportasi Sulit

Calon pembeli perlu survei lingkungan untuk melihat aksesibilitas dan ketersediaan transportasi umum di sekitar perumahan. Misalnya akses masuk dari titik jalan tol, stasiun KRL hingga stasiun bus. Ia juga tidak menyarankan membeli rumah.

4. Kawasan Rawan Kriminalitas dan Kerusuhan

Calon pembeli harus riset keamanan dan ketertiban masyarakat di kawasan itu. Jangan beli rumah yang sering ada perampokan, pencurian serta begal. Selain itu, sebaiknya menghindari daerah yang kerap terjadi demonstrasi karena mengganggu perjalanan.

"Karena kalau bikin macet kita mau ke domisili rumah kita kan juga menghambat, biasanya di daerah-daerah industri kadang-kadang ada terjadi demo nggak bisa dihindari atau di daerah-daerah yang harus melewati kantor pemerintahan itu biasanya juga bisa terjadi hal itu," jelasnya.

Informasinya selanjutnya di halaman berikutnya

5. Kepemilikan Rumah Tidak Jelas

Faktor yang tidak kalah penting adalah kejelasan kepemilikan rumah yang dibuktikan melalui surat-surat penting. Jangan beli rumah dari developer atau penjual yang tidak menyerahkan akta jual beli (AJB), persetujuan bangunan gedung (PBG), dan dokumen penting lainnya.

Calon pembeli juga perlu mengecek keaslian dokumen dan kebenaran akan kepemilikan properti. Jangan sampai hak guna bangunan (HGB) belum dipecah atau properti ternyata masih sengketa.

"Kalau udah sengketa itu penyelesaian hukumnya panjang. Kalau tanah itu diklaim oleh penduduk atau pihak lain, kalau menurut saya kalau sudah sengketa itu tanah yang cacat," tuturnya.

6. Lokasi Tidak Sehat

Steve menyarankan untuk tidak membeli rumah yang lingkungannya tidak sehat untuk ditinggali. Misalnya, rumah berada terlalu dekat melewati garis aman dengan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Steve mengatakan SUTET menimbulkan induksi yang bisa berdampak buruk terhadap orang sekitar.

7. Utilitas Belum Lengkap

Steve menganjurkan untuk tidak beli rumah yang utilitasnya belum lengkap, contohnya belum ada aliran air bersih dan pasokan listrik. Hindari juga rumah yang pengelolaan lingkungannya belum memadai, seperti belum ada pengelolaan limbah sampah dan pembuangan air.

8. Sulit Dijual Kembali

Steve menyarankan untuk membeli rumah yang memiliki nilai jual. Hal itu karena ke depan bisa saja rumah yang baru dibeli akan dijual kembali.

Jangan beli rumah yang nilainya tidak bertambah dengan signifikan serta susah dijual kembali, misalnya membeli rumah yang berada dekat kuburan. Pasar properti biasanya kurang berminat dengan rumah dekat makam sehingga harga jual kembalinya kurang menguntungkan.

Itulah beberapa hal yang harus dihindari saat ingin membeli rumah. Semoga bermanfaat!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

Halaman 2 dari 2
(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads