Mempunyai rumah sendiri merupakan impian banyak orang. Namun, ada sebagian orang yang terkendala finansial untuk membeli rumah lantaran tergolong dalam generasi sandwich.

Berdasarkan data Pinhome dalam Exclusive Report 'Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti' Oktober lalu, sebanyak 41 juta orang di Indonesia termasuk dalam kategori generasi sandwich dan belum memiliki rumah. Mayoritas orang yang belum mempunyai rumah adalah milenial disusul oleh Gen Z.

"Kendala finansial menjadi faktor utama yang membuat sulit menuju rumah impian. Prioritas menopang keuangan keluarga, tetapi di sisi lain telah masuk fase produktif dan dewasa. Kepemilikan properti menjadi salah satu kebutuhan dasar khususnya bagi yang telah berkeluarga," ujar CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/12/2024).

Menurutnya, akhir tahun menjadi momentum tepat untuk merefleksikan pencapaian tahun ini, sekaligus persiapan untuk tahun depan yang lebih baik. Ia mendorong generasi sandwich untuk mulai memasang target kumpulkan uang muka di tahun 2025.

"Jadikan aplikasi Pinhome sebagai panduan, mulai dari hitung budget ideal, coba simulasi hitungan KPR, hingga cari opsi rumah yang sesuai. Gunakan juga tabel Dream House Budget Planner yang ada di banner aplikasi untuk mempermudah perencanaan tabungan. Dan yang terpenting, tetap jalani peran sebagai generasi sandwich dengan ikhlas, sabar, serta fokus pada solusi dan tujuan akhir," ucapnya.

Selain itu, Certified Financial Planner Nadia Harsya mengatakan generasi sandwich harus cerdas dalam perencanaan keuangan dan fokus pada solusi. Ia mendorong untuk melihat kondisi tersebut sebagai berkah yang bisa membentuk pribadi menjadi lebih kuat, cerdas, dan mandiri.

"Terkait ingin memiliki rumah, generasi sandwich harus hidup tertib dan terukur. Tertib artinya disiplin dalam mencari, mengatur, bahkan memutar uangnya. Tipsnya adalah menerapkan rumus 3x3, yaitu membayar DP ideal sebesar 30%, menggunakan 1/3 gaji untuk cicilan setiap bulan, dan pastikan batas pinjaman ke bank tidak lebih besar dari 3 kali total pendapatan tahunan," kata Nadia.

Ia menyebut meskipun berat, kebiasaan menabung tetap menjadi keharusan yang perlu dibangun sedini mungkin.

"Contoh untuk gaji UMR (upah minimum regional), meskipun yang disisihkan tidak banyak tetapi setidaknya bangun dulu kebiasaannya. Agar nanti saat sudah lebih mapan, tidak menjadi konsumtif hingga lupa prioritas. Hindari perasaan FOMO (fear of missing out) dan sadarilah bahwa memiliki semua barang impian tidak akan membuat lebih bahagia, jika kebutuhan dasar belum terpenuhi," jelasnya.

Senada dengan itu, Penulis Buku 'Home Sweet Loan' Almira Bastari yang bercerita tentang perjuangan tokoh Kaluna sebagai generasi sandwich menekankan pentingnya mengutamakan prioritas.

"Banyak di antara generasi sandwich ingin buru-buru mencapai financial freedom, padahal masih banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi. Lebih baik fokus untuk mencapai financial independence dulu agar tidak bergantung pada orang lain, apalagi sibuk mencari pinjaman sana-sini," tuturnya.

Ia menyebut ada banyak cara untuk mencapai kemandirian finansial. Cara paling mudah adalah perbanyak mencari pendapatan sampingan. Gunakan akhir pekan tidak hanya untuk istirahat, tetapi juga kegiatan produktif.

"Setidaknya jika belum bisa mulai pekerjaan sampingan, upgrade diri dengan ikut banyak kursus gratis maupun berbayar sebagai modal untuk mencari uang lagi," imbuhnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini