Plafon merupakan salah satu bagian rumah yang penting. Sebab, berfungsi untuk melindungi penghuni di dalam rumah agar tidak kepanasan maupun kehujanan.
Selain fungsional, plafon juga memiliki berbagai jenis. Ada apa saja ya jenis-jenis plafon?
Dikutip dari Archdaily, plafon memiliki faktor yang bervariasi tergantung pada bahan yang dipilih sehingga perbedaan, manfaat, dan kerugiannya sangat penting untuk diketahui saat mendesain ruang internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plafon memiliki fitur yang perlu dipertimbangkan sebelum dipilih. Diantaranya ada kapasitas insulasi termal dan akustik, daya ketahanan, perawatan, dan cost-benefit ratio.
Berikut ini beberapa jenis plafon yang sering digunakan di rumah.
Lapisan PVC
![]() |
PVC merupakan plafon termurah di pasaran dengan material polimer plastik sintetis. Pemasangannya cepat dan tidak perlu finishing. Modelnya bisa halus, berlekuk, atau khusus. Kualitas materialnya sangat tahan terhadap kelembapan dan pembersihannya tidak sulit.
Namun, jenis plafon ini insulasi akustik dan termalnya kurang efektif dan ketahanan api juga rendah. Oleh karena itu, jenis plafon ini harus dihindari dari aktivitas pada area dapur, perapian, atau pemanggang barbekyu.
Lapisan Plester
![]() |
Plafon ini merupakan jenis paling umum untuk cost-benefit ratio. Jenis pada plafon ini ada dua. Pertama adalah tradisional (non-modular), yang terdiri dari panel-panel kecil disejajarkan lalu ditutup dengan senyawa plester yang memberikan kesan potongan.
Kedua adalah drywall (papan gipsum), yang terdiri dari panel besar dan diselimuti karton atau kertas, dengan perakitan memakai struktur logam. Kedua pemasangannya mudah dan cepat dan biasanya ketinggian plafon sedikit menurun.
Jenis ini memiliki insulasi akustik dan termal yang baik dan memungkinkan untuk membuat desain plafon menggunakan cornice atau membuat potongan dan menyembunyikan instalasi dan elemen struktural. Kekurangannya ada pada pemeliharaan material tidak terlalu kedap air - sehingga disarankan untuk tidak memasang plafon ini di area lembab sebab dapat menimbulkan retakan atau menguning seiring waktu.
Lapisan Kayu
![]() |
Plafon ini bukan pilihan termurah tetapi akan meningkatkan nilai estetika dimana akan memberikan kehangatan dan kenyamanan. Jenis ini dapat membuat insulasi termal dan akustik unggul tergantung pada pemasangannya sehingga hasil akhir plafon ini dapat didesain berbeda-beda dan cukup tahan lama tergantung pada kayu yang digunakan.Namun, kendala dalam plafon jenis ini terletak pada perawatan berkala yang dibutuhkan material, seperti pencegahan hama maupun perlindungan terhadap air atau paparan sinar matahari.
Lapisan Elemen Alam
![]() |
Variasi plafon ini menggunakan kayu yang praktis dan menggunakan material alami dan lebih tahan lama seperti jerami dan bambu. Biasanya plafon ini digunakan di area luar ruangan dan perawatan biasanya menyesuaikan rekomendasi perawatan dalam kepastian daya tahan.
Lapisan logam
![]() |
Plafon jenis metalik ini cukup serbaguna. Plafon ini dapat memberikan hasil akhir yang berbeda tergantung desain, tekstur, dan warna berbeda pada lingkungan jika di lembaran datar atau pagar.
Jenis ini memiliki perawatan yang cukup tahan terhadap cuaca, kelembapan dan bakteri, jamur ataupun serangga. Kekurangannya, insulasi termal dan akustik pada jenis ini cukup rendah, serta ketahanan di udara laut juga rendah. itulah sebabnya jenis logam tidak direkomendasikan di daerah pesisir.
Lapisan Beton
![]() |
Dalam beberapa kasus, pelat beton bertulang tipis dapat berfungsi sebagai plafon. Jenis plafon ini berfungsi untuk melindungi lingkungan dari masuknya hama, tetapi pada insulasi termal dan akustik memiliki kenyamanan karena menciptakan lapisan insulasi ganda dibandingkan dengan eksterior.
Desain dari elemen dan material memberikan kualitas yang berbeda pada plafon serta membuat desain ruangan memiliki estetika yang memanjakan mata. Setiap material ada yang dapat meningkatkan pencahayaan alami, mencegah terjadinya kebakaran, atau menciptakan elemen estetika yang menonjolkan lingkungan.
Selain itu, setiap material ini tentunya tidak mengganggu peran vital dalam mengontrol sistem hidrolik dan kelistrikan yang membuat perawatan menjadi lebih mudah dikelola, karena plafon tidak tertanam dalam pelat dan pencahayaan buatan.
Itulah macam-macam plafon yang sering digunakan di rumah. Semoga bermanfaat!
(abr/abr)