Rumah masa kini pasti memiliki meja. Bentuknya pun beragam tergantung pada kegunaannya seperti meja belajar, meja makan, dan meja dapur. Tidak dipungkiri jika meja merupakan furniture penting yang harus ada di rumah. Tetapi apakah kamu tahu asal mula terbentuknya meja?
Melansir Daily History, Kamis (24/10/2024) meja telah mengalami evolusi yang cukup lama hingga saat ini kita bisa menikmatinya menjadi furniture. Berikut sejarah dan perkembangan meja hingga menjadi furniture yang wajib ada di rumah kamu.
Sejarah Awal dan Perkembangan Meja
Pada awalnya, Mesir dan Mesopotamia pada milenium ke-3 SM, meja digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari lantai atau menjadi tempat untuk mengangkat barang dari lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meja dibuat dari batu, kayu, atau bisa juga dibuat dari keramik. Meja tidak dianggap sebagai barang utama untuk furniture di rumah atau istana. Namun, meja seringkali penting untuk meletakkan persembahan dalam pengorbanan atau biasa yang disebut dengan altar.
Pada milenium ke-2 dan ke-1 SM, meja mulai lebih banyak muncul pada relief istana. Saat itu, meja mulai menggantikan dudukan sebagai sesuatu yang dapat menampung barang saat seseorang duduk. Bahan yang dipakai untuk meja di tahun ini terbuat dari logam.
Pada milenium pertama SM, orang Yunani dan orang Romawi juga mulai menggunakan meja sebagai furniture yang penting untuk rumah. Meja dikaitkan dengan pertemuan sosial yang lebih besar karena lebih menonjol.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Bangsa Romawi membuat meja yang lebih rumit dan dihias lebih besar, sehingga meja lebih dikaitkan dengan pertunjukan kekayaan dalam pesat dan sebagai furniture penting di perkebunan kaya. Meja juga dikaitkan dengan perjamuan dan pesta untuk menunjukkan kekayaan.
Sayangnya, pada awal abad pertengahan, meja mulai sudah tidak diminati. Furniture rumah tangga seringkali tidak membutuhkan meja besar. Namun, kelas atau individu kaya mulai membuat meja panjang yang dapat ditempati untuk semua tamu.
Pada periode Renaisans sekitar abad ke-14 hingga abad ke -17, minat terhadap hal klasik kembali muncul. Meja merupakan salah satu dari sekian banyak jenis barang dan furniture yang dibuat dengan gaya Romawi atau Yunani.
Desain yang sangat rumit ditemukan di rumah-rumah orang kaya pada periode Romawi mulai ditiru dan direproduksi. Ada inovasi pada abad ke-17, meja trestle yang merupakan perkembangan pada periode ini.
Pada abad ke-18, ketika meja mulai dikaitkan dengan minum dan pergaulan sosial, suasana sosial tercermin dalam desain periode ini. Pada abad ke-19, meja mulai memiliki desain yang lebih sederhana. Hal ini seiring dengan meningkatnya produksi massal yang mengarah pada kecepatan produksi meja.
Tahun 1809, meja bergaya Art Nouveau mulai menggantikan tampilan meja yang lebih klasik sehingga membantu mengurangi kepentingan utamanya di rumah. Pada awal abad ke-20, meja lebih mengarah kepada desain yang sederhana dan meja yang lebih kecil.
Pada abad ke-20, desain meja mulai menerapkan lebih banyak warna atau variasi desain dari bentuk tradisional. Hal ini mencerminkan peningkatan akses masyarakat terhadap waktu luang di mana rumah menjadi tempat untuk menghibur dan menikmati waktu.
Hingga kini, meja mulai berkembang dengan berbagai desain unik dan tampilan yang lebih menarik. Material meja juga bervariasi dengan memakai kaca, kayu, granit, dan lain sebagainya.
(aqi/aqi)