Balkon adalah area luar rumah layaknya teras kecil di lantai atas. Luas balkon biasanya hanya seluas pintu, tetapi ada pula yang lebih luas dari itu.
Dikutip dari Britannica, balkon menjadi area yang sudah lama hadir dari abad ke-19 dan menjadi lantai yang multifungsi.
Keberadaan balkon semakin sering kamu jumpai di rumah-rumah masa kini. Apalagi hunian vertikal seperti apartemen, dinding terluarnya dipenuhi jendela dan balkon mini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi dari balkon ini cukup beragam, bukan hanya hiasan semata. Mengutip dari Balcony Guide, balkon bisa menjadi tempat bersantai, ruang penyimpanan, hingga tempat berkebun.
Balkon layaknya halaman depan atau teras. Namun, jangan tertukar dengan teras. Biasanya teras berada di depan pintu masuk dan dilewati saat hendak masuk ke rumah. Sementara itu, balkon bisa diakses apabila kamu sudah masuk ke dalam rumah.
Ternyata balkon telah digunakan sejak lama. Bahkan sejarah dari kemunculan balkon ini cukup panjang. Sebab, balkon ini tidak hanya ditemukan di Eropa atau Amerika, melainkan Asia terutama negara timur tengah.
Sejarah Balkon
Mengutip dari BBC, Sabtu (5/10/2024), balkon telah menjadi bagian dari desain arsitektur yang telah dipakai sejak ribuan tahun lalu. Di mana bentuknya akan berbeda-beda, mengadaptasi dari kebudayaan setempat.
Dalam buku Sunlight and Shade in the First Cities, arkeolog perkotaan Mary Shepperson berpendapat bahwa balkon mungkin berasal dari tahun 3000 SM di Iran. Hal ini bermula dari seorang Mesopotamia kuno membangun tembok pembatas yang menjorok untuk melindungi jalan dari terik matahari.
Domus Web menuliskan, balkon diciptakan di Persia dan Mesir. Di mana fungsinya sebagai tempat seremonial tertentu, mirip dengan mimbar. Selain itu, balkon juga berperan sebagai tempat penting bagi para penguasa jaman dulu muncul menyapa rakyatnya.
Baca juga: Balkon: Pengertian, Sejarah dan Fungsinya |
Hal ini sesuai dengan apa yang diungkap dalam buku Ancient Egypt: Anatomy of a Civilization, arkeolog Inggris Barry Kemp menguraikan bagaimana "balkon-istana" dirancang sebagai "latar teater" bagi para pemimpin untuk tampil di hadapan rakyatnya.
Di Roma kuno, salah satu balkon paling tua, Maenianum adalah platform terbuka bagi kaisar dan senator untuk menyaksikan gladiator berkompetisi di Colosseum dan dilihat oleh publik.
Kejadian bersejarah juga banyak berlatar di sebuah balkon. Mulai dari Adolf Hitler mengumumkan pengambilalihan Austria di balkon Istana Kekaisaran di Wina hingga Churchill merayakan berakhirnya perang dunia II di balkon Istana Buckingham, Inggris.
Selama Renaisans, balkon menjadi karya seni dan "simbol status" yang tujuan utamanya adalah estetika, bukan fungsional. Namun, seiring berjalannya waktu, balkon memiliki fungsi dan tujuan baru.
Saat ini, bangunan apa pun apabila dirasa butuh bisa membuat balkon. Mulai dari bangunan 2 lantai, ruko, apartemen, rumah susun, rumah sakit, hingga sekolah sekali pun bisa memiliki balkon. Fungsinya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, misalnya melihat pemandangan di luar, area bersantai, area berjemur, area tempat menjemur pakaian, dan lainnya.
(aqi/aqi)