.webp)
Keran merupakan perangkat untuk mengalirkan air dari sistem perpipaan yang bisa ditemukan di mana saja, mulai dari fasilitas publik, gedung perkantoran hingga rumah. Bentuk keran pun saat ini banyak macamnya dan bisa dibuat dari berbagai jenis bahan.
Adanya keran ini memiliki sejarah yang panjang. Awalnya keran ini digunakan di istana saja hingga akhirnya bisa ada di setiap rumah. Begini sejarah hingga bahan baku yang digunakan untuk pembuatan keran.
Sejarah Keran
Dilansir dari Encyclopedia, Senin (21/10/2024), sistem perpipaan sudah ada sejak zaman kuno, sekitar tahun 1700 SM, Istana Minos di Knossos di pulau Kreta memiliki pipa terakota yang menyediakan air untuk air mancur dan keran dari marmer, emas, dan perak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem pipa timah dan kamar mandi pribadi juga ada selama periode Romawi dari sekitar tahun 1000 SM hingga 476 M. Pemandian umum di Roma juga memiliki keran perak dengan perlengkapan lain dari marmer dan emas.
Pada abad ke-4 Masehi, Roma memiliki 11 pemandian umum, 1.352 air mancur dan tangki air umum, serta 856 pemandian pribadi.
Selama bertahun-tahun, keran memiliki dua pegangan yang satu air dingin dan satu untuk air panas. Desain ini berubah pada tahun 1937, ketika seorang mahasiswa bernama Al Moen dari Seattle, Washington, menyalakan keran untuk mencuci tangan. Saat membuka keran tersebut, tangannya melepuh karena airnya yang terlalu panas. Hal itu memunculkan ide dalam benak Al Moen untuk membuat keran dengan satu pegangan.
Desain pertama Moen adalah keran katup ganda dengan camshaft untuk mengendalikan dua katup. Desain tersebut ditolak oleh produsen perlengkapan utama karena keran tidak berfungsi dan beralih ke desain silinder.
Antara tahun 1940 dan 1945, ia merancang beberapa keran dan menjual keran pencampuran pegangan tunggal pertama di San Francisco pada akhir tahun 1947 ke pemasok lokal.
Tahun 1945, Landis H. Perry merancang katup bola pertama untuk keran. Tujuannya adalah untuk menyediakan kontrol volume dan pencampuran gabungan yang memiliki cara yang sederhana dan efektif untuk menyegel elemen katup.
Pada tahun 1980-an, untuk tujuan konservasi dan higienis, keran ini dilengkapi dengan sinar inframerah. Saat seseorang meletakkan tangannya di bawah keran yang akan memicu air untuk menyala.
Bahan Baku Keran
Kuningan, paduan tembaga, dan seng merupakan material yang paling banyak digunakan untuk keran karena ketahanannya terhadap korosi air lunak dan klasifikasi air keras. Biasanya kuningan mengandung beberapa elemen paduan.
Sebagian besar komponen lain yang menyusun keran terbuat dari logam atau keramik lain dan diterima sebagai komponen jadi dari produsen lain.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/abr)
