- 1. Penutup Keran Tak lagi Rapat
- 2. Ada Bagian yang Berkarat dan Retak
- 3. Pemakaian Air Berlebihan
- Cara Memperbaiki Keran Air yang Kendur
- 1. Siapkan Peralatan
- 2. Matikan Saluran Air
- 3. Pastikan Air Tidak Mengalir ke Saluran Pembuangan
- 4. Lepaskan Gagang Kran
- 5. Buka Cartridge atau Katup
- 6. Periksa dan Ganti Washer atau Ring-O
- 7. Pasang Selotip Ledeng
- 8. Susun Kembali Komponen Pipa
- 9. Nyalakan Saluran Air
Keran yang sudah menutup seharusnya tidak ada lagi air yang bisa keluar. Namun, kerap ditemui keran air yang sudah ditutup masih ada air yang menetes.
Hal ini bukan hanya membuang-buang air, melainkan bisa menyebabkan kebisingan terutama jika wadah kerannya atau wastafelnya terbuat dari aluminium atau material yang bising.
Dilansir Swan's Plumbing terdapat beberapa faktor yang menyebabkan air keran terus menetes, bahkan setelah ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penutup Keran Tak lagi Rapat
Kondisi ini biasanya disebut pula dengan penutup keran yang aus sehingga tidak bisa lagi rapat saat ditutup. Masalahnya ada pada segel karet atau plastik kecil yang terletak di dalam gagang keran.
2. Ada Bagian yang Berkarat dan Retak
Bagian yang bisa saja longgar pada keran air adalah ring-o, seal, washer, dan katup sehingga ketika ditutup, tetap ada air yang keluar. Kelonggaran ini bisa dikarenakan ada karat di dalam keran, retakan, penumpukan mineral, hingga usia pemakaian.
3. Pemakaian Air Berlebihan
Ternyata sering memakai air dengan jumlah besar bisa menyebabkan komponen di dalam keran tertekat dan menimbulkan retakan, kebocoran, hingga longgar. Alhasil lama kelamaan air bisa memiliki celah untuk terus keluar.
Cara Memperbaiki Keran Air yang Kendur
Dilansir My Plumber London dan Your Repair, berikut ini cara memperbaiki kran air yang menetes terus.
1. Siapkan Peralatan
Ketika hendak membersihkan sendiri, pemilik keran harus menyiapkan beberapa peralatan. Mulai dari kunci pas, obeng berkepala silang, cartridge pengganti atau ring-O, dan selotip khusus pipa.
2. Matikan Saluran Air
Saat membongkar keran air, kondisi tangki air atau pompa dalam keadaan mati. Jika tidak, saat pipa dibuka air akan menyembur keluar dan membuat area sekitar basah.
3. Pastikan Air Tidak Mengalir ke Saluran Pembuangan
Pipa-pipa di rumah dipasang dengan saling terhubung. Saat air dimatikan dan tangki air masih berisi air pastikan air bersih tersebut tidak mengalir ke pipa pembuangan.
4. Lepaskan Gagang Kran
Setelah masalah air selesai, sekarang buka gagang keran terlebih dahulu. Cari sekrupnya untuk melepaskan dari leher keran. Simpan sekrup di tempat yang aman dan pastikan tidak tercampur dengan sekrup lainnya karena pasti akan banyak sekrup yang dilepas.
5. Buka Cartridge atau Katup
Keran biasanya memiliki cartridge atau katup untuk mengatur aliran air. Buka bagian cartridge dengan kunci pas yang ukurannya sesuai. Putar ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Setelah terbuka, simpan di tempat aman.
6. Periksa dan Ganti Washer atau Ring-O
Periksa kondisi washer dan ring-o di dalam cartridge. Apabila bentuknya berubah dari bentuk awal atau adanya kerusakan, bagian tersebut harus segera diganti.
7. Pasang Selotip Ledeng
Jika keran didesain dengan sambungan berulir yakni kenop buka tutupnya diputar di bagian atas, cara menghentikan air bisa dengan memasang selotip pipa secara melingkar.
8. Susun Kembali Komponen Pipa
Setelah menemukan letak kerusakan dan sudah selesai diperbaiki, pasang lagi seluruh komponen. Pastikan pemasangannya kencang, tetapi tidak terlalu kencang. Kamu bisa menggunakan kunci pas yang diputar searah jarum jam.
9. Nyalakan Saluran Air
Langkah terakhir adalah melakukan tes dengan dialiri air. Apabila setelah ditutup tidak ada yang menetes lagi, maka perbaikan tersebut berhasil.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/aqi)