Dekorasi rumah gaya retro dengan gaya vintage sering dianggap hal yang sama. Padahal, gaya kedua desain itu berbeda lho.
Memang, rumah gaya retro memiliki karakteristik warna yang terang, banyak memakai pola, dan furniturnya banyak berasal dari tahun 1950-1970-an. Akan tetapi, hal itu tidak sama dengan gaya vintage yang dikenal juga dengan karakteristik 'lawas'. Dekorasi rumah gaya vintage umumnya memiliki perabotan-perabotan dengan umur yang cukup tua.
Dilansir Homes & Gardens, Kamis (4/4/2024), menurut ahli koleksi vintage Rachel Toy, vintage merupakan istilah yang digunakan untuk barang-barang yang berusia sekitar 80 tahun, dari tahun 1930-an hingga 1980-an. Sementara retro biasanya gaya lama yang belum terlalu tua, sekitar 20 tahunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dikutip dari The Spruce, barang-barang vintage umumnya memiliki umur yang lebih beragam dari barang antik. Kalau barang antik umurnya lebih dari 100 tahun, barang vintage umurnya sekitar 20-99 tahun. Barang-barang vintage biasanya dapat membawa kembali perasaan nostalgia dan juga dapat dijadikan sebagai koleksi.
Di sisi lain, untuk perabotan atau dekorasi dengan gaya retro, bisa saja itu merupakan barang baru namun dibuat sedemikian rupa seperti barang antik atau vintage. Misalnya, sebuah lampu 'tua' yang desainnya seperti dari zaman dulu, padahal bisa saja lampu itu baru dibuat namun desainnya dibuat seolah-olah merupakan barang lama.
Barang-barang maupun dekorasi vintage berbeda dari gaya retro karena usia. Barang-barang vintage setidaknya berusia 20 tahun dan bisa memberikan perasaan nostalgia. Sementara barang retro adalah barang baru yang membangkitkan gaya masa lalu.
Barang-barang gaya retro biasanya lebih murah dibandingkan dengan barang-barang vintage asli. Jadi, kalau kamu ingin mengisi ruangan di rumah dengan pesona zaman dulu namun budget terbatas, bisa memilih barang atau dekorasi retro.
Gimana, sekarang sudah tahu kan bedanya dekorasi retro dengan vintage? Semoga informasinya bermanfaat ya detikers!
(abr/zlf)