Belakangan ini, rumah gaya retro kembali ngetren. Rumah gaya retro memiliki peminatnya tersendiri, salah satunya generasi millenial.
Rumah gaya ini memiliki desain yang cukup unik karena memadukan furnitur modern dengan furnitur jadul alias zaman dulu. Namun, tak hanya sekedar memadukan desain dan furnitur modern dengan yang lama saja, masih ada hal lainnya seperti permainan warna dan pola.
Sebelum membahas lebih lanjut terkait desain rumah gaya retro, sebaiknya ketahui terlebih dahulu sejarah rumah gaya retro. Berikut ini informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Rumah Gaya Retro
Dilansir dari Homedit, Selasa (2/4/2024), kata 'retro' merujuk pada suatu gaya pada masa lalu. Adapun, desain interior retro, gaya tahun 1950-an sampai 1970-an memiliki peran yang besar.
Saat era modern abad pertengahan, arsitektur tengah beralih dari gaya Victoria yang penuh hiasan dan Neoklasik yang megah ke gaya rumah sederhana seperti ranch house. Seiring dengan peralihan arsitektur yang minimalis, muncul pula tampilan interior yang 'ramping'. Perabotannya panjang dan rendah, geometris, dan perlengkapan lampu dan dekorasinya pun mengikuti.
Sementara itu, menurut desainer Eleanor Trepte, gaya retro merujuk pada kerangka waktu modern abad pertengahan dengan banyak gaya, warna, pola, furnitur, dan dekorasi yang berbeda.
"Gaya Retro asli berakar pada warna dan desain khas tahun '60-an dan '70-an, namun memudar pada tahun '80an hingga awal tahun 2000 hingga 2009 seiring dengan semakin populernya gaya desain kontemporer lainnya," ujar Trepte, dikutip dari The Spruce, Selasa (2/4/2024).
Di sisi lain, desainer Jonathan Rachman mengatakan, penerapan interior bergaya retro mungkin juga mencerminkan pengaruh art deco, gaya rococo, atau elemen desain masa lalu lainnya.
Karakteristik Rumah Gaya Retro
Terdapat beberapa karakteristik pada rumah gaya retro. Furnitur abad pertengahan adalah salah satu ciri gaya retro, khususnya karakteristik potongan melengkung atau bersudut yang menampilkan warna berani atau logam seperti krom (chrome).
Gaya retro juga dikenal warna-warna tertentu, seperti hijau alpukat, kuning mustard, oranye, merah ceri, atau warna-warna pelangi. Tak lupa juga pola dan tekstur yang melimpah, misalnya dalam penggunaan wallpaper tebal dan karpet.
Tips Dekorasi Gaya Retro
Bagi kamu yang ingin menggunakan desain gaya retro di rumah, Rachman menyarankan untuk bisa dimulai dengan merencanakan desain berdasarkan furnitur, lampu atau era tertentu. Tak masalah jika kamu hanya menggunakan furnitur dari salah satu era saja, misalnya sofa velvet tahun 1970-an.
Selanjutnya, kamu bisa menggunakan warna-warna yang populer pada tahun 1970-an, seperti hijau alpukat, merah tomat, dan lainnya. Kamu juga bisa menambahkan aksen geometris, seperti di karpet, wallpaper, sarung bantal, dan lainnya.
(abr/dna)