.webp)
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah melakukan kegiatan akad massal sebanyak 50.030 rumah subsidi. Langkah ini dinilai dapat menggenjot pencapaian target perumahan yang sesuai Program 3 Juta Rumah.
Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengatakan pelaksanaan akad massal rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan tonggak penting dalam percepatan pencapaian target perumahan nasional.
"Ini adalah satu milestone lagi dari Kementerian PKP untuk mewujudkan target-target perumahan dari Pak Ara," kata Qodari dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Minggu (21/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qodari menyebut pemerintah saat ini mempunyai target besar di sektor perumahan, mulai dari pembangunan rumah baru hingga renovasi rumah. Pada kegiatan akad massal yang berada di Perumahan Pondok Banten Indah, Serang, Sabtu (20/22/2025), fokus diarahkan pada pembangunan rumah lewat mekanisme subsidi FLPP.
"Kita tahu ada target pembangunan rumah baru, ada renovasi. Nah, kalau hari ini fokusnya kepada pembangunan rumah melalui mekanisme subsidi FLPP," ungkapnya.
Lebih lanjut, Qodari mengatakan Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) bersama jajarannya telah membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung program rumah subsidi. Ia berujar ekosistem ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pengembang, perbankan, hingga asosiasi perumahan.
"Nah, Pak Ara ini juga dan Kementerian PKP membangun suatu ekosistem untuk mengerjakan pekerjaan raksasa ini, pekerjaan besar ini. Di dalamnya ada developer, kemudian ada perbankan, ada asosiasi perumahan," papar Qodari.
Menurut Qodari, pembangunan ekosistem ini diharapkan mampu melahirkan pengembang perumahan subsidi yang berkualitas. Hal itu tercermin dari dialog Presiden dengan para debitur FLPP yang menilai kualitas rumah yang diterima punya sudah baik.
"Alhamdulillah tadi dalam dialog lewat Zoom, lewat online dengan Bapak Presiden tadi tanya dengan beberapa nasabah, beberapa debitur ya, semuanya mengatakan bagus," tuturnya.
Qodari menilai ekosistem perumahan yang dibangun Kementerian PKP diharapkan dapat menghadirkan rumah subsidi dengan kualitas baik, proses yang cepat dan murah, serta biaya yang terjangkau bagi masyarakat.
"Jadi dalam ekosistem yang dibangun oleh Kementerian Perumahan ini Insya Allah kualitasnya bagus, prosesnya cepat dan mudah, biayanya diringankan," ujarnya.
Dalam kegiatan akad massal, sejumlah penerima manfaat dari berbagai profesi juga menerima kunci rumah secara simbolis, baik secara langsung maupun melalui sambungan daring. Qodari mengatakan program FLPP dinilai benar-benar menyasar masyarakat menengah ke bawah.
"Itu semua kan menggambarkan bagaimana perumahan subsidi atau FLPP ini memang bermanfaat bagi mereka-mereka yang datang dari kalangan menengah ke bawah, mudah-mudahan terus maju," pungkas Qodari.
Akad massal rumah subsidi FLPP dihadiri oleh 300 debitur masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang hadir di tempat acara dan 49.730 MBR secara daring yang tersebar di 33 Provinsi. Kegiatan ini digelar bersama 41 bank penyalur di 110 titik lokasi yang dilanjutkan dengan serah terima kunci secara simbolis dengan debitur MBR dari berbagai profesi.
Dalam agenda tersebut turut hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, hingga Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/abr)
