Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat keputusan heboh. Ia mengubah nama gedung kesenian di AS, Kennedy Center menjadi Trump Kennedy Center.
Dilansir CNN, Sabtu (20/12/2025), dewan pengurus Kennedy Center memutuskan untuk mengganti nama gedung kesenian itu dengan menyelipkan nama Donald Trump. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan kepada Trump sebagai presiden AS.
"Dewan Pengawas Kennedy Center hari ini dengan suara bulat memutuskan untuk menamai lembaga tersebut sebagai Pusat Seni Pertunjukan Peringatan Donald J. Trump dan John F. Kennedy," kata juru bicara Roma Daravi.
Namun, perubahan nama gedung itu mendapat kecaman dari keluarga John F. Kennedy. Sejumlah pihak juga meragukan apakah dewan pengawas memiliki wewenang untuk mengganti nama gedung tersebut yang ditetapkan oleh Kongres pada 1964 sebagai monumen untuk memperingati Kennedy.
Usut punya usut, ketua Kennedy Center saat ini dipimpin oleh Donald Trump. Ia juga yang memilih sendiri anggota dewan pengawas setelah memecat seluruh anggota dewan yang menjabat sebelumnya.
Meski diklaim pengambilan keputusan telah dilakukan secara bulat, tapi hal itu dibantah oleh Perwakilan Partai Demokrat Ohio, Joyce Beatty. Ia tidak setuju dengan perubahan nama gedung Kennedy Center dan saat akan menyampaikan pendapatnya, ia malah dibungkam.
"Saya dibisukan (di-mute) dalam panggilan tersebut dan tidak diizinkan untuk berbicara atau menyuarakan penolakan saya terhadap keputusan ini," ujar Beatty.
Keponakan John F. Kennedy, Maria Shriver mengatakan pengambilan keputusan tersebut dinilai di luar akal sehat. Maria menyebut Trump sebagai orang yang terlalu obsesif tapi dengan cara yang aneh.
"Sungguh di luar akal sehat jika berpikir dapat menambahkan namanya di depan nama Presiden Kennedy dapat diterima. Ini benar-benar aneh! ini obsesif dengan cara yang aneh," tutur Maria.
Sebagai informasi, nama John F. Kennedy Center for the Performing Arts telah tercantum dalam undang-undang federal. Gedung ini mulai dibangun pada 1964 dan diresmikan pada 1971.
Dikutip dari Medium, gedung kesenian itu mengusung arsitektur modernisme monumental khas Amerika pada era 1960-an. Hampir seluruh interior Kennedy Center mengusung marmer putih yang dikirim langsung dari Italia seberat 3.700 ton.
Gedung yang menghadap ke Sungai Potomac itu memiliki interior yang luas dan mengusung langit-langit tinggi. Terdapat tiga aula besar di dalam Kennedy Center, yakni Concert Hall, Opera House, dan Eisenhower Theater. Ketiga aula itu kerap digunakan untuk menggelar acara teater hingga opera.
Kennedy Center mengusung fasad kotak dengan simetris kolom vertikal, mirip seperti pilar-pilar pada bangunan kuno Yunani tapi ukurannya lebih tipis. Fasad bangunan yang kotak tampak modern karena dipadukan dengan cat eksterior putih.
Pembangunan Kennedy Center merupakan bentuk penghormatan terhadap John F. Kennedy yang dibunuh pada 1963. Maka tak heran kalau perubahan nama menjadi Trump Kennedy Center mendapat kritik dari banyak pihak.
Simak Video "Video: Kennedy Center Bakal Jadi Tempat Pengundian Piala Dunia 2026"
(ilf/zlf)