Proyek pembangunan Trump Tower di Belgrade, Serbia dibatalkan. Rencana pembangunan hotel dan apartemen mewah yang digagas oleh Jared Kushner, menantu Donald Trump ini memicu krisis politik, protes publik, hingga berujung pada dakwaan pidana terhadap Menteri Kebudayaan Serbia. Presiden Serbia, Aleksandar Vučić, mengecam protes yang dilakukan, karena dianggap menyebabkan kerugian negara.
Mengutip Reuters (Rabu, 17/12/2025), jaksa Serbia mendakwa Menteri Kebudayaan, Nikola Selakovic atas dugaan penyalahgunaan wewenang. Ia diduga mengizinkan pencabutan status perlindungan budaya situs bersejarah di Belgrade demi pembangunan kompleks mewah oleh Affinity Global Development.
Affinity Global Development berencana membangun hotel, apartemen, toko, dan kantor di lokasi bekas markas besar tentara Yugoslavia. Pembangunannya dilakukan setelah penandatanganan perjanjian sewa selama 99 tahun dengan pemerintah Serbia di tahun lalu. Namun, rencana itu membakar emosi warga karena lokasi tersebut dianggap simbol sejarah penting.
Dalam pernyataannya, kantor jaksa penuntut umum telah mendakwa menteri kebudayaan, pejabat kementerian, serta kepala Institut Republik Perlindungan Monumen Budaya. Ketiganya dituduh melakukan pelanggaran hukum dalam pencabutan status warisan budaya dari gedung markas besar militer. Mereka juga didakwa atas korupsi jabatan serta pemalsuan dokumen resmi.
Warga Serbia menilai bangunan itu harus dilestarikan sebagai monumen arsitektur era Yugoslavia dan sebagai penghormatan bagi korban pengeboman NATO pada tahun 1999. Meskipun protes dilakukan, pemerintah Serbia tetap mencabut status perlindungan budaya situs tersebut pada November 2024.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (17/12/2025), proyek yang kerap disebut sebagai Trump Tower Belgrade itu pasti batal. Proyeknya diperkirakan menghabiskan uang senilai US$ 500 juta atau Rp 8,3 triliun (kurs Rp 16.700).
Pembatalan ini menjadi pukulan bagi bisnis keluarga Trump dan memicu kemarahan Presiden Serbia Aleksandar Vučić. Dia menyatakan bahwa Serbia telah kehilangan investasi yang luar biasa. Ia juga mengecam siapapun yang terlibat dalam protes.
"Kita telah kehilangan investasi yang luar biasa. Saya pribadi akan memastikan bahwa setiap orang yang berpartisipasi dalam menyebabkan pembatalan ini akan dimintai pertanggungjawabannya," ujarnya, dikutip dari The Guardian.
Proyek Trump Tower, tersebut dibatalkan setelah Menteri didakwa pada hari Senin (15/12/2025). Seorang juru bicara Affinity Partners mengatakan pembatalan proyek dilakukan demi menghormati masyarakat Serbia.
"Karena proyek-proyek ini seharusnya menyatukan, bukan memecah belah, serta sebagai bentuk penghormatan kepada rakyat Serbia dan Kota Belgrade, kami untuk sementara waktu menarik permohonan persetujuan proyek tersebut," katanya.
Vučić sendiri menuding pihak-pihak yang menentang proyek tersebut sebagai ancaman bagi negara. Ia menyebut mereka yang menolak Trump Tower, sebagai oknum yang ingin menghancurkan Serbia. Ia juga menyampaikan pernyataan yang menuding adanya oknum korup di kejaksaan yang mengajukan kasus-kasus palsu.
Meski demikian, jaksa penuntut, Mladen Nenadić tetap melanjutkan penyelidikan. Dakwaan terhadap Selakovic dan pejabat lain menegaskan adanya pelanggaran hukum dalam pencabutan status bangunan warisan budaya. Pejabat Warisan Budaya, Estela Radonjic Zivkov menyambut baik penghentian proyek tersebut sebagai kemenangan kepentingan publik dan supremasi hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT











































