.webp)
Pengusaha properti Australia kelahiran Indonesia, Iwan Sunito, akan membangun hotel di Macquarie Park, Sydney menggunakan teknologi canggih. Perusahaan garapannya, One Global Capital, bakal membuat hotel keempatnya dengan Robotic Volumetric Modular Construction.
Teknologi ini mampu mempercepat waktu konstruksi dan meningkatkan standar keberlanjutan. Pembangunan tersebut dijadwalkan mulai pada Juli 2026 dan ditargetkan rampung dalam 12 bulan. Hotel ini pun menandai dimulainya platform hotel modular global perusahaan.
"Kami menetapkan standar baru bagi pengembangan kawasan urban yang berkelanjutan dan berperforma tinggi. Hasil seperti ini biasanya hanya dinikmati para pemain dari institusi besar-namun platform kami memungkinkan investor ritel berpartisipasi," kata Founder & CEO One Global Capital Iwan Sunito dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Eastlakes, Chatswood, Macquarie Park, semuanya menguatkan strategi kami. Setelah kami mengamankan dua proyek besar berikutnya di Australia, Indonesia akan menjadi babak selanjutnya. Platform hotel modular kami dirancang untuk ekspansi global, dan Indonesia akan menjadi salah satu pasar pertama yang kami masuki," sambungnya.
Dalam dua tahun terakhir, Iwan memperluas portofolio di koridor pertumbuhan paling dinamis di Sydney, seperti Green Square, Chatswood, Macquarie Park, dan Eastlakes. Lokasi yang dipilih tak sekadar berdasarkan momentum pasar, tetapi potensi masa depannya.
Eastlakes One Global Gallery merupakan hasil dari strategi counter-cyclical yang bergerak berlawanan dengan arah siklus pasar. Proyek komersial ini berkembang dari pusat ritel lingkungan menjadi mesin bisnis yang menjanjikan. Hal itu ditopang oleh pendapatan sewa (yield) dan ekosistem ritel yang terkurasi serta berfokus pada komunitas.
Salah satu penyewa utama, Woolworths, pun mencetak lonjakan omzet bulanan dari 140.000 dolar Australia menjadi lebih dari 520.000 dolar Australia. Catatan ini menjadikannya salah satu gerai dengan omzet per meter persegi paling tinggi di Australia.
Di samping itu, menurut riset yang dilakukan Savills pada November 2025 menunjukkan nilai aset Eastlakes One Global Gallery meningkat dari 19,5 juta dolar Australia saat diakuisisi pada September 2024 menjadi lebih dari 33 juta Australia pada Oktober 2025. Lonjakan tersebut mencapai 69,2 persen.
"Dari sisi ekuitas, pertumbuhannya menembus 130 persen hanya dalam satu tahun pertama, sesuai proyeksi kami-hanya saja lebih cepat. Ini membuktikan bahwa disiplin strategi, kriteria seleksi aset, dan kekuatan berinvestasi pada kawasan yang memiliki nilai masa depan menjadi hal yang wajib diperhitungkan," kata Iwan.
Kabar baik buat para investor, Iwan memastikan One Global Capital mempersiapkan pembagian dividen tahap pertama di akhir tahun 2025 yang akan dilanjutkan pada kuartal I 2026. One Global Capital pun kini membuka akses platformnya kepada basis investor yang lebih luas menjelang rencana IPO di 2031.
Selain itu, Iwan juga menggenjot skala usaha di tengah tekanan sektor properti di negeri Kangguru. One Global Capital mendapatkan lisensi AFSL Wholesale penuh untuk properti di Australia.
Dengan lisensi ini, perusahaan dapat mengelola modal dari investor beraset tinggi (high-net-worth) dan institusi dengan tata kelola serta struktur investasi yang lebih canggih.
Lisensi tersebut mengubah One Global Capital dari pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi realestat internasional. Dengan begitu, perusahaan dapat memperluas jangkauan investor termasuk dari Indonesia.
Sementara itu, Director of Fund One Global Capital Samuel Sunito mengatakan pihaknya menawarkan platform unik yang memberi akses kepada investor ritel untuk menikmati peluang setingkat wholesale.
"Filosofi kami sederhana, ketika investor kami tumbuh, kami tumbuh bersama mereka. Kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami. Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan High Impact Conference setiap kuartal-sebuah forum untuk menginspirasi, memberdayakan, dan meningkatkan kapasitas investor serta para pemimpin," kata Samuel.
Di sisi lain, Director Office Services Savills Indonesia Ricky Tarore menyebut Sydney sudah lama menjadi salah satu destinasi investasi paling aman dan strategis bagi investor Indonesia. Sebab, negara itu mempunyai stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta transparansi regulasi yang memberikan tingkat proteksi yang sulit ditandingi oleh banyak pasar lain di kawasan Asia.
"Bagi investor yang ingin memperkuat ketahanan portofolio, Sydney menawarkan kombinasi ideal antara diversifikasi global, peluang pertumbuhan nilai aset, serta stabilitas pendapatan sewa-baik pada sektor residential premium, hotel, maupun perkantoran. Di saat yang sama, diversifikasi mata uang ke dolar Australia memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko lokal dan volatilitas regional," tuturnya.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, investor perlu melakukan pendekatan yang terukur dan strategi investasi yang matang. Investor harus memastikan pemilihan proyek yang tepat mulai dari lokasi dengan permintaan tinggi, akses infrastruktur, hingga profil suplai yang terbatas.
Struktur investasi pun perlu disusun dengan governance yang kuat, mekanisme distribusi yang jelas, proteksi hukum bagi investor asing, serta pertimbangan pajak, biaya, dan kurs yang komprehensif.
Beragam skema juga memungkinkan investor masuk tanpa harus membeli properti secara langsung, memberikan fleksibilitas sesuai profil risiko, dan horizon investasi jangka menengah-panjang. Skema tersebut seperti equity participation, fund, atau trust.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)
