Pemerintah Kota Hong Kong mengambil tindakan tegas dengan menghentikan segala proyek yang dikerjakan oleh kontraktor dan pihak yang berhubungan dengan renovasi apartemen Wang Fuk Court yang terbakar minggu lalu.
Dilansir South China Morning Post, Jumat (5/12/2025), terdapat 30 proyek konstruksi, terdiri dari bangunan dan kompleks perumahan pribadi yang diminta untuk diberhentikan sementara pekerjaan renovasinya. Sebanyak 28 di antaranya merupakan proyek milik Prestige Construction and Engineering Company Limited selaku kontraktor.
Menurut Departemen Bangunan, 11 proyek di bawah Prestige Construction yang ditangguhkan tengah melakukan perbaikan bangunan pribadi. Sementara 17 sisanya tengah dilakukan pekerjaan renovasi, berupa menambahkan dan merubah konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang juga memerintahkan penghentian dua proyek pemeliharaan gedung lainnya setelah ditemukan pada jendela-jendelanya ditutupi terpal plastik. Proyek-proyek tersebut berlokasi di Fortress Garden di North Point dan China Travel Building di Central.
Dilansir Hong Kong Free Press, Yuen Fat Construction Engineering Limited merupakan kontraktor terdaftar untuk pekerjaan di Fortress Garden. Mereka menunjuk Prestige Construction & Engineering sebagai manajer proyek.
Sementara itu, proyek pemeliharaan di China Travel Building dilakukan oleh Fulam Construction Engineering Company Limited.
Rencananya Departemen Bangunan Kota Hong Kong akan meninjau keamanan pengerjaan proyek yang dilakukan oleh keduanya. Penangguhan ini telah dikeluarkan sejak Sabtu (29/11/2025) lalu.
Selain itu, kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek yang ditangguhkan pemerintah juga wajib melakukan audit keselamatan independen dan menyerahkan rencana perbaikan kepada pihak berwenang. Mereka harus menerapkan langkah-langkah perbaikan sebelum Dinas Bangunan mempertimbangkan jika pekerjaan bisa dilanjutkan.
Di satu sisi, kabar penangguhan sementara puluhan proyek ini juga merugikan warga yang telah membeli rumah dan pemilik gedung. Sebab, proyek yang telah berjalan tersebut kemungkinan akan semakin lama selesainya mengingat tidak ada kepastian kapan proyek bisa dilanjutkan.
Seorang warga dari sebuah kompleks perumahan mengatakan kepada Post bahwa mereka telah menghabiskan jutaan dolar Hong Kong untuk proyek-proyek tersebut. Sementara, jika memilih kontraktor baru juga menyita banyak dana dan waktu.
"Saya khawatir saya telah membayar lebih dari biaya sebenarnya. Saya merasa mereka tidak berbuat banyak, tetapi malah meminta begitu banyak uang," kata Tracy Lee, seorang penghuni Gedung On Fung, seperti yang dikutip dari SCMP.
Lee mengatakan terdapat 102 rumah tangga di kompleks perumahan tersebut. Mereka harus membayar 200.000 dolar Hong Kong atau setara dengan Rp 427 juta (kurs Rp 2.138) per orang untuk renovasi, yang dimulai beberapa tahun lalu.
Di satu sisi, dua direktur dan seorang konsultan teknik dari Prestige Construction & Engineering yang sebelumnya ditangkap polisi atas dugaan pembunuhan pada Kamis (26/11/2025), telah dibebaskan dengan jaminan polisi keesokan harinya. Namun, mereka kembali ditangkap oleh Komisi Anti Korupsi Independen terkait penyelidikan korupsi atas insiden mematikan tersebut.
(aqi/aqi)











































