Sejumlah wilayah di Utara Sumatera dilanda banjir beberapa waktu lalu. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan rumahnya rusak parah.
Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan sudah mengirim tiga direktur jenderal (dirjen) untuk meninjau kondisi di Utara Sumatera. Sejumlah rapat juga sudah dilakukan untuk membahas bantuan yang dapat diberikan.
Kementerian PKP masih menunggu data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah. Data tersebut antara lain jumlah rumah yang rusak, hilang, perlu dibangun, dan renovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga dirjen turun ke lapangan. Kita itu kan harusnya di bagian pasca bencana. Jadi kita menunggu, kalau standarnya itu menunggu untuk dapat dari BNPB dan dari pemda usulan lokasinya," ujar Ara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).
PKP akan memberikan usulan terkait pembangunan kembali rumah-rumah. Ara pun mengimbau agar rumah dibangun di kawasan yang aman dan dekat tempat beraktivitas.
Ia juga meminta jajarannya untuk bergerak cepat agar bantuan bisa segera dijalankan. Pihaknya akan berkoordinasi bantuan yang dapat diberikan.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto akan mengganti rumah-rumah warga yang rusak karena banjir di Sumatera. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan sudah ada beberapa skema yang disiapkan.
"Nah rumahnya itu ada beberapa skema. Ini arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Kalau untuk kepentingan rakyat itu semuanya harus betul-betul diprioritaskan," kata Suharyanto dalam konferensi pers BNPB Indonesia, yang dilihat detikcom dari siaran ulang pada Senin (1/12/2025).
Bagi rumah warga yang rusak ringan akan mendapat bantuan berupa uang tunai senilai Rp 15 juta. Mereka dapat memanfaatkan uang bantuan tersebut untuk merenovasi atau memperbaiki bagian rumah yang rusak akibat banjir dan longsor.
Kemudian, untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang, pemerintah menyiapkan uang bantuan senilai Rp 30 juta untuk perbaikan atau renovasi. Sementara untuk rumah yang rusak berat akan dibangun rumah baru oleh negara.
Dikutip dari detikNews, BNPB memperbarui data rekapitulasi terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Berdasarkan situs resmi BNPB pukul 07.15 WIB, Rabu (3/12). BNPB mendata rumah warga yang mengalami kerusakan.
- Rumah warga rusak berat sebanyak 3.600
- Rumah warga rusak sedang sebanyak 2.100
- β Rumah warga rusak ringan sebanyak 3.700
Secara keseluruhan jumlah korban terdampak dalam bencana ini di Sumut, Aceh, dan Sumbar tercatat 3,3 juta jiwa. BNPB juga mencatat ada 50 kabupaten terdampak bencana.
(dhw/das)










































