Tata Ruang di Sumatera Bakal Dievaluasi Usai Musibah Banjir

Duka dari Utara Sumatera

Tata Ruang di Sumatera Bakal Dievaluasi Usai Musibah Banjir

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Rabu, 03 Des 2025 11:41 WIB
Tata Ruang di Sumatera Bakal Dievaluasi Usai Musibah Banjir
Foto Udara Dampak Banjir Bandang di Padang Pariaman. Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta -

Wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah dilanda banjir bandang dan tanah longsor yang merenggut ratusan korban jiwa. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan mengevaluasi tata ruang pascabencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi tersebut.

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkapkan, langkah tersebut bertujuan untuk memastikan pemanfaatan ruang selaras dengan karakter lingkungan serta meminimalkan risiko bencana di masa mendatang. Hal itu disampaikan selepas acara Indonesia Punya Kamu di Universitas Diponegoro (UNDIP), Jawa Tengah, Selasa (02/12/2025).

"Kalau sudah tahap tanggap darurat selesai, kami pasti akan melakukan evaluasi tata ruang. Mana yang tidak sesuai dengan pola ruangnya, kita ubah supaya sesuai," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusron menjelaskan, praktik serupa telah dilakukan pemerintah pada kasus banjir Jakarta, di mana penataan kembali pola ruang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi, Kementerian PUPR, dan berbagai pihak terkait. Evaluasi tersebut menghasilkan rekomendasi perubahan pada beberapa kawasan yang dinilai tidak adaptif terhadap karakter lingkungan dan potensi bencana.

Dalam proses evaluasi, Kementerian ATR/BPN akan menggandeng pemerintah daerah sebagai pemilik kewenangan atas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta kementerian terkait lintas sektor. Nusron menegaskan bahwa penyesuaian tata ruang harus dilakukan secara kolaboratif agar tidak sebatas administratif, tetapi benar-benar melindungi masyarakat melalui kebijakan ruang yang tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

Konsistensi penerapan tata ruang adalah instrumen penting pencegahan bencana. Nusron menyoroti banyak kejadian banjir atau longsor bermula dari praktik pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan setempat. Melalui evaluasi pascabencana, pemerintah berharap tidak hanya memperbaiki wilayah terdampak, namun juga memperkuat sistem tata ruang yang lebih defensif terhadap risiko bencana di masa depan.

Nusron turut menyampaikan belasungkawa mendalam bagi para korban di tiga wilayah Sumatera bagian Utara tersebut.

"Kita doakan saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir di Sumatera, semoga yang wafat diterima Allah, dosanya diampuni, dan amalnya diterima. Keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran, dan bencana ini segera mereda tanpa meluas ke daerah lain," ungkapnya.

Sebagai informasi, dilansir dari detikNews, dari website resmi BNPB per Rabu (3/12) pukul 07.15 WIB, tertulis jumlah korban meninggal 753 jiwa, kemudian orang hilang sebanyak 650 jiwa, dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sebanyak 576.300 orang tercatat mengungsi. Jumlah pengungsi ini tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads