×
Ad

Ramai-ramai Sultan Dunia Tinggalkan Rumah, Takut Diburu Pajak

Wildan Alghofari - detikProperti
Rabu, 03 Des 2025 15:46 WIB
Salah satu rumah di St George's Hill yang ditinggal pemiliknya (Foto: RightMove)
Jakarta -

Salah satu kawasan perumahan paling elite dan eksklusif di Inggris, St George's Hill di Weybridge, Surrey, kini terancam berubah menjadi kota hantu. Kawasan tersebut kosong setelah banyak keluarga super kaya memutuskan pergi dari Inggris akibat kekhawatiran pajak baru yang diberlakukan Partai Buruh.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa (2/12/2025), sekitar 25 persen dari 250 rumah mewah pada kawasan seluas 964 hektar itu kini telah ditinggal oleh pemiliknya. Banyak rumah tampak ditutup dengan pagar kayu besar dan gembok. Sementara beberapa lainnya menunjukkan tanda-tanda terbengkalai dengan taman yang tidak terawat, fasad retak, hingga jalan masuk yang dipenuhi guguran daun dan semak.

St George's Hill selama ini dikenal sebagai kawasan gated community, yaitu kawasan perumahan dengan akses masuk dan keluar yang terkontrol untuk meningkatkan privasi dan keamanan penghuninya. Perumahan ini pernah dihuni oleh banyak selebritas dan miliarder seperti John Lennon, Ringo Starr, hingga atlet ternama termasuk Jenson Button dan Sue Barker. Tak hanya itu, dalam dua dekade terakhir ini, kawasan ini juga menjadi favorit kaum oligarki Rusia.

Namun, kini para pemilik rumah sultan ini melarikan diri akibat rencana pajak baru pemerintah. Mereka yang memiliki rumah bernilai lebih dari £2 juta atau sekitar Rp 43 miliar (kurs Rp 21.970), akan dikenakan biaya pajak tahunan hingga £7.500 atau sekitar Rp 164 juta.

Berdasar laporan Daily Mail, data pencatatan properti, menunjukkan lebih dari tiga puluh rumah di St George's Hill kini terdaftar di Rightmove, sebuah platform properti di Inggris. Jumlah rumah yang dijual, tidak biasa untuk kawasan ultra eksklusif. Beberapa rumah premium lainnya dijual oleh agen berbeda secara bersamaan. Hal itu semakin menunjukkan urgensi pemilik untuk pergi dari kawasan tersebut.

Properti-properti megah seperti Park Hill juga dijual seharga £19,5 juta atau sekitar Rp 428 miliar. Bahkan hunian paling mewah senilai £19,95 juta atau sekitar Rp 438 miliar kini banyak diiklankan ulang dengan kondisi kawasan yang tidak seramai dulu.

Para mantan penghuni kawasan elite itu, juga diketahui menjual barang berharga mereka sebelum pindah dari sana. Jam tangan mewah, karya seni, hingga koleksi wine, semuanya dijual dengan harga anjlok.

Tak hanya penduduk biasa, miliarder besar Inggris juga tercatat meninggalkan negara itu. Lakshmi Mittal, mantan donatur Partai Buruh yang sebelumnya menghuni properti mewah di sana, kini memilih hidup di Dubai dan Swiss.

Fenomena ini juga mengganggu stabilitas pasar properti super premium di Inggris. Para agen real estate mengakui, kekhawatiran pembeli semakin tinggi sejak pengumuman anggaran pajak yang baru.

Dengan meningkatnya jumlah rumah kosong, tekanan pajak baru, dan perginya para pemilik rumah sultan, St George's Hill menghadapi ketidakpastian masa depan. Kawasan yang dulunya identik dengan kemewahan dan privasi, kini tampak terancam mengalami penurunan lingkungan dan pasar properti.

Tn. Costantinou, CEO dan pendiri Posh Pawn Brokers menyatakan bahwa jika masalah ini berlanjut, kawasan-kawasan mewah lainnya di Inggris berpotensi menghadapi nasib yang serupa. Tak hanya dari sektor properti, beberapa orang yang dipekerjakan di kawasan St. George's Hills, seperti tukang kebun dan tukang bersih-bersih juga terancam kehilangan mata pencaharian utamanya.

"Ini sudah separah yang bisa terjadi. Sejujurnya, saya akan membandingkannya dengan kejatuhan Lehman Brothers (pada saat krisis keuangan 2008). Saat itu benar-benar masa-masa yang gila dan saya mengalaminya lagi sekarang. Jadi menurut saya ini sama buruknya, mungkin lebih buruk, karena ini memengaruhi orang-orang yang sangat kaya, yang meninggalkan pekerjaan mereka dan pada gilirannya memengaruhi orang biasa di jalan yang tidak lagi memiliki klien yang dapat mereka layani untuk pekerjaan mereka, entah itu tukang kebun, tukang bersih-bersih, atau yang lainnya." ujarnya, dikutip dari laporan Daily Mail, Selasa (2/12/2025).




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork