Pemerintah Kota Hong Kong terus bergerak memberikan bantuan bagi korban kebakaran apartemen Wang Fuk Court. Dikabarkan ada 900 penghuni apartemen yang dievakuasi imbas kejadian tersebut.
Dilansir BBC, Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) akan menyediakan 1.800 unit rumah sementara untuk para korban. Menurut China Daily, sebanyak 1.000 di antaranya berupa hostel dan kamar hotel di seluruh kota, yang akan digunakan sebagai hunian sementara selama satu hingga dua minggu. Jumlah hotel dikabarkan akan ditambah ke depannya.
Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) John Lee mengatakan untuk sementara korban yang dievakuasi bisa tinggal di sembilan tempat penampungan darurat. Setiap KK yang terdampak kebakaran juga diberikan hibah tunai sebesar 10.000 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 21 juta (kurs Rp 2.143) yang diumumkan pada Kamis (27/11/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wang Fuk Court merupakan sebuah kompleks perumahan vertikal terjangkau yang selesai dibangun pada tahun 1983. Di dalamnya terdapat 1.984 unit yang dapat menampung sekitar 4.000 penghuni.
Sebanyak 8 tower apartemen tersebut terbakar pada Rabu (26/11/2025). Api baru dapat dipadamkan sekitar 27 jam setelahnya. Api dengan cepat menyebar ke tower lain dikarenakan angin yang kencang dan pemakaian jaring hijau serta perancah bambu yang mudah terbakar. Sebab, pada saat kejadian seluruh tower sedang direnovasi sehingga menggunakan pelindung konstruksi seperti itu.
Penyebab kebakaran masih diselidiki oleh kepolisian setempat. Polisi telah menangkap dua direktur pria dari kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan, Wang Yip Construction Co, dan seorang pria dari konsultan teknik atas dugaan pembunuhan. Mereka saat ini ditahan untuk penyelidikan.
Kejadian ini disebut sebagai kebakaran terbesar di Hong Kong dalam 3 dekade terakhir. Kabar terbaru dari BBC pada Jumat (28/11/2025) jumlah korban tercatat imbas insiden ini mencapai 94 orang tewas, 76 orang terluka termasuk 11 petugas pemadam kebakaran. dan hampir 300 orang masih belum diketahui keberadaannya.
(aqi/das)










































