Banyak masyarakat yang mulai mencari rumah di kawasan pinggiran Jakarta. Sebab, harga rumah masih cukup ramah di kantong dan sudah banyak moda transportasi yang dapat dijangkau.
Dari beberapa wilayah di Jabodetabek, ternyata Tangerang dan Jakarta Selatan masih banyak diminati oleh calon pembeli. Dari data yang dihimpun oleh agency property Linktown sepanjang 2025, kedua wilayah itu tercatat memiliki minat pembeli yang tinggi.
Swandy Sutanto selaku Co-Founder Linktown menyebut wilayah Bekasi, Jakarta Timur, Cibubur, Depok, dan Bogor juga menunjukkan performa penjualan stabil dan relatif merata. Sementara Bandung dan Surabaya juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap angka penjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun Bandung dan Surabaya, meskipun kontribusinya belum sebesar kawasan Jabodetabek, tetap memberikan transaksi yang konsisten dan berpotensi terus berkembang," tulis keterangan resmi Linktown yang diterima detikcom, Rabu (26/11/2025)
Di sisi lain, Linktown berhasil menutup 2025 dengan performa bisnis yang kuat dan stabil. Per November 2025, Linktown mencatat pemasaran sekitar 1.700 unit properti dengan total transaksi Gross Development Value (GDV) menyentuh angka Rp 2,7 triliun yang sekaligus mencapai 100% dari target penjualan 2025.
"Konsistensi ini menjadi indikator bahwa fondasi bisnis Linktown semakin stabil dan strategi yang dijalankan-terutama melalui digitalisasi serta penguatan layanan Linktown, sehingga mampu menjaga performa dengan baik," tutur Swandy.
Penjualan terbesar Linktown berasal dari segmen hunian (residensial) yang menyumbang sekitar 89% dari total transaksi. Sementara segmen komersial berkontribusi sebesar 11%.
Adapun rentang harga hunian yang paling diminati berada pada kisaran Rp 700 juta hingga Rp 1,5 miliar, dengan konsumen dari pembeli rumah pertama (first home buyer) dan keluarga muda.
"Sementara, untuk produk komersial, unit dengan harga di atas Rp 3 miliar menjadi yang paling dominan dalam penjualan," ujarnya.
Sepanjang 2025, Linktown telah membuka empat cabang baru. Dengan adanya penambahan tersebut, total jaringan Linktown kini mencapai 11 cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
Selain itu, Linktown juga telah meluncurkan divisi baru bernama Linktown Solutions pada Februari 2025 yang menawarkan layanan konsultasi kredit properti terintegrasi, seperti KPR, take-over, multiguna, dan komersial. Hadirnya Linktown Solutions dapat menjawab kebutuhan pasar properti.
"Dengan demikian, Linktown tidak hanya bergantung pada transaksi properti, tetapi juga mengoptimalkan layanan solusi finansial yang membantu konsumen dan developer tetap bertahan bahkan tumbuh dalam kondisi ekonomi yang menantang," papar Swandy.
"Kombinasi strategi dan kualitas layanan tersebut semakin memperkuat posisi Linktown sebagai market leader di industri agency properti digital di Indonesia," pungkas Swandy.
Memasuki 2026, Linktown menetapkan tiga fokus utama dalam strategi pengembangan bisnis. Salah satu fokusnya yakni optimalisasi performa area yang telah berjalan. Lalu, mendorong modernisasi teknologi dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
"Kombinasi strategi dan kualitas layanan tersebut semakin memperkuat posisi Linktown sebagai market leader di industri agency properti digital di Indonesia," kata Co-Founder Linktown Abel Kurniajaya.
Abel menyebut Linktown akan memiliki target yang lebih besar di 2026. Pihaknya menargetkan 2.800 unit terpasarkan dengan GDV sebesar Rp 3,5 triliun, porsi listing eksklusif mencapai 40% dari total inventori, serta peningkatan produktivitas agent sebesar 20%.
"Dengan strategi tersebut, Linktown optimistis dapat memperkuat posisi sebagai pionir agency properti digital berstandar nasional," imbuh Abel.
(ilf/zlf)











































