Menebak Hunian Masa Depan, Lebih Ramah Gen Z?

Menebak Hunian Masa Depan, Lebih Ramah Gen Z?

Moch Prima Fauzi - detikProperti
Minggu, 16 Nov 2025 12:22 WIB
BTN Housingpreneur 2025 Surabaya
Foto: dok. Moch Prima Fauzi/detikcom
Surabaya -

Mimpi untuk memiliki rumah kini mengalami transformasi seiring dengan kemunculan tren teknologi dan keberlanjutan. Calon pembeli tidak lagi hanya berfokus pada harga dan lokasi, tetapi juga sejauh mana sebuah hunian dapat beradaptasi dengan gaya hidup masa depan.

Associate Professor Departemen Desain Produk Industri ITS & Managing Director Design Center ITS, Agus Windharto mengatakan hunian yang cerdas, sehat dan terjangkau oleh Gen Z (generasi Z) akan menjadi tren hunian ke depan.

"Karena Gen Z ini adalah masalah yang harus kita fokuskan terhadap (kepemilikan) rumah)," ungkap Prof. Agus dalam BTN Housing Preneur yang digelar di Aulia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jumat (14/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dikutip dari detikEdu, Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novita Ratna Satiti, mengatakan Gen Z diramal akan kesulitan untuk mendapatkan hunian di masa depan dengan beberapa alasan. Pertama, adanya stagnansi pendapatan yang mengakibatkan lemahnya daya beli. Kedua, Gen Z lebih banyak bekerja di sektor informal (gig economy) atau perekrutan sistem kerja jangka pendek yang tidak memiliki tunjangan kesehatan, pendidikan anak, dan jaminan hari tua.

Sementara itu, Prof. Agus juga mengungkapkan kepemilikan rumah bagi Generasi Z di perkotaan dan masyarakat pedesaan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Di kota, Gen Z menginginkan hunian kecil yang cerdas, multifungsi, dengan pemanfaatan ruang vertikal dan horizontal. Sedangkan di desa, kebutuhan utama masyarakat adalah memperoleh rumah yang affordable atau terjangkau.

ADVERTISEMENT

"Soal rumah yang baik, rumah yang sehat, itu harus ada perbandingan yang cukup antara luas lahan dengan bukaan. Bukaannya itu misalnya cahaya matahari yang masuk dengan ventilasi, dengan sanitasi," paparnya.

"Jadi sebetulnya kita lihat belum tentu rumah yang besar itu nyaman. Ada juga rumah yang kecil, tetapi didesain dengan sangat cerdas. Di sini kata petunjuknya cerdas. Itu bisa menghasilkan suatu kenyamanan dan fungsional. Jadi fungsional, nyaman, cerdas, keren, dan sebagainya. Tetapi juga ada yang namanya rumah cerdas yang bisa mengefisienkan energi," imbuhnya.

Sedangkan Founder PT Sembilan Bintang Lestari, Adhiimsyah Luthfi mengatakan tren hunian ke depan akan menekan pada aspek keterjangkauan (affordable), fungsional, dan desain yang menarik (keren). Ia menerangkan rumah di masa depan akan memaksimalkan lahan yang ada agar fungsinya lebih optimal, seperti misalnya dibuat dua lantai.

"Kemudian keren juga nggak boleh lupa. Karena kalau rumahnya (desainnya) keren itu pasti kita lebih nyaman untuk pulang di rumah," ungkap Adhiimsyah yang juga sebagai Pemenang The Best Affordable House Kategori Landed Residential BTN Housingpreneur 2024. Adhiimsyah menjelaskan, fokus perusahaannya adalah pada pengembangan rumah subsidi dengan harga terjangkau maksimal Rp166 juta dan luas tanah terbatas

"Meski dengan keterbatasan itu, tujuan kami adalah menciptakan rumah yang nyaman dan layak untuk ditinggali masyarakat," ujarnya.

CEO & Co-Founder Mamikos.com, Maria Regina Anggit Tut Pinilih mengutarakan kecenderungan lain dari Gen Z. Menurutnya generasi tersebut juga memiliki ketertarikan terhadap hunian dengan sistem sewa. Ia menilai keterjangkauan, fleksibilitas serta estetika akan menjadi preferensi bagi Gen Z soal hunian masa depan.

"Tiga kata, satu terjangkau, dua fleksibel, karena kalau melihat generasi sekarang senang tinggal di mana aja kayaknya sambil travelling dan sebagainya. Jadi gimana caranya dunia itu juga bisa fleksibel. (Dan) yang penting estetik, karena konten itu penting," ungkapnya.

BTN Housing Preneur di ITS

BTN Housingpreneur 2025 merupakan ajang kompetisi tahunan yang memberi kesempatan bagi arsitek, pengembang, pengusaha, dan mahasiswa untuk terhubung langsung dengan ekosistem perumahan nasional. Ajang ini menjadi wadah adu ide sekaligus mempertemukan peserta dengan jaringan bisnis nyata mulai dari pengembang, penyedia material, pelaku teknologi, hingga calon pembeli rumah.

Selain talkshow, BTN Housingpreneur di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, menghadirkan rangkaian acara termasuk sesi games interaktif, pembagian doorprize, serta penampilan musik dari penyanyi ternama Virzha.

Setelah ITS, Surabaya, BTN juga bakal melanjutkan roadshow BTN Housingpreneur 2025 ke Universitas Sumatera Utara, Medan pada 20 November 2025, dan Universitas Hasanuddin, Makassar pada 4 Desember 2025.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mendaftarkan diri dan mendapatkan informasi lengkap melalui www.btnhousingpreneur.com. Informasi juga dapat diperoleh dari instagram resmi @btnhousingpreneur untuk mengikuti perkembangan terbaru ajang ini. Pendaftaran kompetisi ini telah dibuka dari 22 Oktober 2025 dan akan ditutup pada 15 Desember 2025.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads