Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) berkomitmen akan terus fokus pada pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menurut data yang dihimpun Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Apersi sepanjang 2025 telah membangun sebanyak 66.147 rumah subsidi atau sekitar 29,88 dari total penyaluran KPR FLPP secara nasional yang sebesar 221.395 unit. Pencapaian ini menjadikan Apersi sebagai penyumbang terbesar kedua penyaluran KPR FLPP secara nasional.
"Sebanyak 3.100 anggota Apersi siap bekerja keras mewujudkan target KPR FLPP nasional tahun ini yang sebanyak 350 ribu unit," kata Junaidi Abdillah, Ketua Umum DPP Apersi di Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam rentang waktu 2022 hingga 14 November 2025, Apersi sudah menyalurkan 219.631 rumah subsidi. Dengan jumlah KPR FLPP yang sudah terserap mencapai sekitar Rp 26,3 triliun. Pembangunannya tersebar di 5.416 perumahan yang ada di 311 kabupaten/kota di Indonesia.
Penyaluran KPR FLPP Apersi itu berkolaborasi dengan para bank penyalur mitra BP Tapera, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Di mana sebanyak 130.514 rumah subsidi yang dibangun memanfaatkan KPR FLPP yang disalurkan oleh BTN. Artinya, porsi BTN setara dengan 59,42 persen dari total KPR FLPP yang diserap oleh anggota Apersi dalam rentang 2022-2025.
Sisanya berkolaborasi dengan bank-bank penyalur KPR LPP lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Komitmen untuk terus membangun rumah subsidi juga ditunjukkan dalam perayaan 27 tahun Apersi yang mengusung tema Membangun Rumah Rakyat, Rumah Rakyat-Pasti Apersi di Jakarta, pada Jumat (14/11/2025).
"Kami terus berkomitmen membangun rumah rakyat, sejak berdiri hingga kini komitmen itu terus kami jaga. Kami mendukung Program Tiga Juta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bagi kami, memiliki rumah akan meningkatkan martabat rakyat," kata Junaidi.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyatakan bahwa kuota KPR FLPP sebanyak 350 ribu unit pada 2025 merupakan kuota terbesar sepanjang sejarah.
"Kami mengajak seluruh pengembang, termasuk Apersi untuk ikut memenuhi kuota KPR FLPP tahun 2025 yang sebanyak 350 ribu unit, mari kita kerja keras dalam sisa waktu satu setengah bulan ini," tutur Ara dalam sambutannya.
Dia memuji bahwa kuantitas dan kualitas rumah yang dibangun Apersi sudah bagus. Ia berpesan agar pencapaian tersebut harus dipertahankan.
"Mari kita membuat konsumen puas dengan kualitas yang bagus. Jaga nama baik pengembang mengingat reputasi adalah nomor satu," pesannya.
(aqi/das)










































