Tantangan terbesar dalam industri perumahan nasional bukan hanya soal lahan dan pendanaan, tetapi bagaimana menghubungkan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak yang dimaksud mulai dari pengembang, penyedia material, hingga calon pembeli rumah.
Hal itu diungkapkan Direktur Risk Management PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Setiyo Wibowo, dalam Roadshow BTN Housingpreneur 2025 di ITB. Menurut Setiyo, masih banyak pengembang dengan produk hunian yang bagus, namun belum tahu harus menjual ke siapa. Di sisi lain, calon pembeli pun kerap kebingungan mencari rumah atau pengembang yang sesuai.
"Ini menjadi tantangan besar dalam industri perumahan nasional, yaitu menghubungkan semua pihak agar bisa bersinergi. Melalui BTN Housingpreneur, kami ingin menciptakan wadah kolaborasi di mana ide inovatif bisa berkembang menjadi bisnis berkelanjutan," ujar Setiyo dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (7/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui ajang tahunan BTN Housingpreneur, BTN berupaya mempertemukan arsitek, pengembang, pengusaha, dan mahasiswa dengan ekosistem perumahan nasional. Para peserta tak hanya berkompetisi dalam ide, tapi juga berpeluang masuk ke jaringan bisnis nyata yang melibatkan pengembang besar, penyedia material, pelaku teknologi, hingga pembeli potensial.
Pemenang kompetisi ini akan mendapatkan program inkubasi selama tiga bulan untuk mengembangkan ide bisnis agar lebih efisien, menguntungkan, dan layak dibiayai perbankan.
"Pemenang akan kami bimbing agar idenya tak hanya kreatif, tapi juga bisa diterapkan dan menghasilkan nilai ekonomi nyata," tambah Setiyo.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Agus Jatnika Effendimengatakan, solusi perumahan di Indonesia tak bisa hanya diserahkan pada satu bidang ilmu saja.
"Masalah perumahan nasional perlu kolaborasi lintas disiplin. Karena itu, kompetisi seperti ini menjadi peluang besar bagi mahasiswa berbagai jurusan untuk berkontribusi," ujarnya.
Tahun ini BTN Housingpreneur menargetkan 1.500 peserta dengan ide di bidang teknologi perumahan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengembangan platform digital seperti marketplace material dan jasa konstruksi.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 1,5 miliar. Setelah Bandung, roadshow BTN Housingpreneur akan berlanjut ke ITS Surabaya, USU Medan, dan Unhas Makassar.
Bandung dipilih karena Jawa Barat menyumbang sekitar 40% kebutuhan rumah nasional, sekaligus menjadi pusat pertumbuhan sektor perumahan Indonesia.
(das/das)










































