Rumah Tak Kunjung Jadi, Konsumen YVE Habitat Mau Ngadu ke Fahri Hamzah!

Rumah Tak Kunjung Jadi, Konsumen YVE Habitat Mau Ngadu ke Fahri Hamzah!

ilham fikriansyah - detikProperti
Rabu, 05 Nov 2025 06:07 WIB
Pekerjaan proyek pembangunan rumah YVE Habitat Limo, Depok, pada Selasa (4/11/2025).
Pembangunan rumah di YVE Habitat, Limo, Depok. Foto: Ilham Satria Fikriansyah/detikcom
Jakarta -

Sejumlah konsumen YVE Habitat Limo, Depok, mulai geram kepada pihak pengembang. Sebab, pembangunan rumah yang berjalan lamban membuat mereka mulai kehabisan kesabaran.

Salah satunya dialami konsumen bernama Eggie Mahabbi. Ia mengaku telah berusaha menghubungi pihak pengembang soal progres pembangunan rumah. Namun, komunikasi yang terjalin antara Eggie dan pihak developer sangat minim.

Eggie menyebut sudah melakukan pembayaran terhadap satu unit rumah YVE Habitat pada Oktober 2022. Pada timeline yang dirilis pihak developer, seharusnya Eggie melakukan serah terima rumah miliknya pada Januari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sampai November 2025 tidak ada kejelasan kapan rumah miliknya akan rampung. Hal tersebut yang membuat Eggie marah dan kecewa kepada pihak YVE Habitat.

"Pemesanan itu Oktober 2022, jadi sudah 3 tahun juga dan harusnya serah terima itu Januari 2024 untuk unit KK 09," kata Eggie kepada detikcom saat dihubungi via online, Selasa (4/11/2025).

ADVERTISEMENT

Eggie telah melakukan sejumlah cara agar pembangunan rumahnya bisa rampung, salah satunya dengan melakukan somasi kepada YVE Habitat untuk segera meminta pengembalian. Namun, ia menyayangkan tidak ada komunikasi yang terjalin antara pihak pengembang dengan Eggie selaku konsumen yang dirugikan.

"Saya sudah melakukan banyak hal juga, sudah somasi juga ke YVE untuk meminta pengembalian dan sudah somasi juga terakhir ke Bank BTN untuk meminta buyback. Tapi sampai saat ini sesudah somasi itu pun tidak ada komunikasi dari developer kepada pembeli," paparnya.

Tidak menemui jalan keluar, Eggie ingin mengadukan permasalahan YVE Habitat ke Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah. Ia berharap permasalahan ini bisa mendapat atensi dari Fahri karena menyangkut khalayak.

"Bapak Fahri Hamzah selaku komisaris BTN dan juga Wamen Perumahan untuk melihat kasus ini sebagai kasus nasional. Karena kita lebih dari 60 rumah, artinya ada 60 keluarga yang sampai sekarang digantung, tidak diberi kejelasan pembangunan, dan tidak juga dikembalikan uangnya. Ini masyarakat betul-betul dirugikan," ungkapnya.

Nasib serupa juga dialami oleh Astrid. Ia telah membeli satu unit rumah di YVE Habitat secara tunai pada Februari 2023. Dalam Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB) seharusnya dilakukan serah terima rumah pada Maret 2024.

Namun, sudah setahun lebih rumah Astrid di HH 11 tak kunjung selesai dibangun. Bahkan, sejak awal dikerjakan hingga sekarang baru dibangun lantai satu saja.

"Sudah mau 2 tahun seharusnya serah terima dan ini belum. Rumah saya bangunannya masih 30% baru lantai satu doang, dan itu masih tangga juga belum dibikin. Itu rumahnya udah hancur banget sih dari yang saya lihat dan itu emang nggak disentuh sama sekali," tutur Astrid.

Astrid sempat ditawarkan untuk mengambil unit rumah lain yang sudah hampir rampung. Namun, ia ragu karena progres pembangunan rumah lainnya juga berjalan lamban.

Astrid memutuskan untuk meminta uang kembali sepenuhnya kepada pihak YVE Habitat. Namun, komunikasi antara Astrid dan pihak developer menemui jalan buntu karena pesan yang dikirim Astrid tak pernah dibalas.

"Saya sempat minta untuk dikembalikan uangnya, tapi sampai sekarang chat saya malah nggak dibalas. Jadi sudah nggak tahu lagi kabarnya gimana, saya tanya progresnya gimana nggak dibalas," ujarnya.

Tanggapan Pihak YVE Habitat Soal Pembangunan Rumah Konsumen

Direktur PT YVE Habitat Limo Aji Bayuaji Gunardi mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk menjalankan kewajiban sesuai ketentuan. Selain itu, Aji juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pihak pelaksana agar administrasi dan pencatatan pekerjaan lebih cepat dan tertib ke depannya.

"Pekerjaan di lapangan tetap berjalan sesuai rencana. Kami mengapresiasi dukungan dan kesabaran para konsumen selama proses ini berlangsung, dan memastikan progres pembangunan hunian tetap berlanjut agar dapat segera diserahterimakan dengan kualitas terbaik," kata Aji dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (4/11/2025).

(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads