Ada banyak perumahan mewah yang tersebar di seluruh dunia. Misalnya kawasan Beverly Hills di California, Amerika Serikat, yang dihuni oleh banyak artis papan atas.
Tidak mau ketinggalan, Turki juga memiliki sebuah kompleks perumahan mewah bernama Burj Al Babas. Lokasinya berada di Mudurnu, bagian barat laut Turki. Daerah ini juga terletak di antara Istanbul dan Ankara.
Dilansir situs Architectural Digest, Burj Al Babas tidak hanya sekadar perumahan mewah. Rumah-rumah yang dibangun mengusung desain bak istana di negeri dongeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesan mewah ditunjukkan pada atapnya yang bergaya Gotik. Lalu, salah satu sudut rumahnya mengusung desain menara istana lengkap dengan teras dan jendela besar. Kesan megah semakin bertambah dengan desain atapnya yang mengerucut bak istana di film-film Disney.
Penggunaan cat eksterior berwarna krem dan penggunaan warna abu-abu muda pada atap rumah turut menambah kesan mewah. Tak heran kalau Burj Al Babas jadi salah satu perumahan mewah yang banyak diincar orang, baik warga Turki maupun mancanegara, terutama dari kawasan Timur Tengah.
Sarot Properties Group selaku pengembang perumahan memang dikenal sebagai salah satu developer tajir yang fokus dalam membangun hunian mewah. Sebelumnya, pihak Sarot Group telah membangun dua hotel mewah lengkap dengan air panas di dekat Burj Al Babas.
Selain mengusung desain yang megah dan indah, perumahan mewah ini juga dilengkapi berbagai fasilitas mumpuni. Setiap rumah akan dilengkapi dengan pemanas lantai dan jacuzzi. Tujuan mereka hanya satu, demi menjadikan Burj Al Babas sebagai kawasan perumahan paling mewah di Eropa.
Dibangun di atas lahan seluas 250 hektare, pihak pengembang langsung membangun sebanyak 732 unit rumah mewah. Harga unitnya berbeda-beda tergantung dari tipe, mulai dari US$ 370.000-500.000 atau sekitar Rp 6,1-8,3 miliar (kurs Rp 16.628).
Perumahan Mewah yang Kini Terbengkalai
|  Foto: Getty Images | 
Pembangunan Burj Al Babas dimulai pada 2014 dan diprediksi memakan waktu selama empat tahun atau selesai pada 2018. Nahas, Sarut Properties Group dinyatakan bangkrut sebelum rumah tersebut seluruhnya dibangun.
Dikutip dari Bloomberg, developer perumahan mewah itu terlilit utang hingga mencapai US$ 27 juta. Pengadilan setempat memutuskan Sarot Properties Group dijatuhi putusan bangkrut pada November 2018.
Akibat bangkrut, para investor menarik dana mereka dari proyek pembangunan rumah tersebut yang mencapai US$ 200 juta pada 2019. Para pembeli yang telah membayar secara tunai juga mengajukan refund karena ketidakjelasan proyek Burj Al Babas.
Di sisi lain, pihak Sarot Group masih yakin dapat melanjutkan pembangunan Burj Al Babas. Mereka mengklaim kalau permasalahan ini hanyalah hambatan kecil dan bisa selesai dalam beberapa tahun ke depan.
Sayangnya, pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada 2020 menggagalkan rencana Sarot Group. Burj Al Babas dibiarkan terbengkalai oleh developer hingga sekarang. Belum ada kepastian kapan proyek perumahan mewah tersebut akan kembali dilanjutkan.
(ilf/das)







































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
  
  
     
                         
                        