Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia melaporkan tingkat hunian atau okupansi ruang kantor di Jakarta banyak yang masih kosong. Bahkan, tingkat kekosongan ruang kantor di Jakarta jadi yang paling tinggi di kawasan Asia-Pasifik.
Head of Research JLL Indonesia dan Head of Insights & Advisory JLL APAC (Asia-Pasific) β James Taylor mengatakan ada 10 juta m2 ruang kantor di Jakarta. Lebih dari sepertiga dari total ruang kantor tersebut dibangun dalam sedekade terakhir.
Meski punya ruang kantor yang sangat banyak, tetapi tingkat keterisiannya masih sedikit. James berujar tingkat kekosongan ruang kantor di Jakarta merupakan yang tertinggi di Asia-Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkat kekosongan ruang kantor di Jakarta sebenarnya merupakan yang tertinggi di kawasan Asia-Pasifik. Secara keseluruhan kami memiliki 3 juta m2 ruang kantor kosong. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta m2 merupakan ruang kantor grade A," kata James dalam acara Tren dan Peluang Investasi Properti di Tengah Dinamika Ekonomi & Teknologi di Four Season Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Menurut James, angka kekosongan ruang kantor yang tinggi di Jakarta merupakan sebuah tantangan. Hal itu diiringi dengan naiknya harga sewa gedung kantor grade A yang tengah meningkat selama beberapa kuartal terakhir.
James menilai banyaknya ruang kantor yang kosong di Jakarta, terutama pada segmen grade A karena mulai hadirnya gedung kantor kelas premium. Tidak hanya lebih modern, tapi gedung premium menawarkan lokasi yang lebih strategis, seperti dekat stasiun atau halte bus.
"Pada dasarnya, penyewa memanfaatkan kesempatan ruang kantor yang tersedia untuk pindah dari gedung lama. Alasannya mungkin karena lokasinya kurang strategis di gedung lama, sehingga mulai mencari gedung kantor terbaik di kota," paparnya.
Meski ada banyak ruang kantor yang kosong, terutama di Jakarta, James memprediksi angka kekosongan tersebut perlahan akan menurun. Sebab, berdasarkan survei terbaru JLL terhadap karyawan kantor di seluruh dunia, para karyawan korporat di Indonesia diwajibkan untuk bekerja di kantor (work from office) lima hari dalam seminggu.
"Dan yang kami temukan adalah bahwa di Indonesia lebih banyak karyawan korporat yang diwajibkan bekerja di kantor lima hari seminggu dibandingkan dengan negara lain di Asia. Hal ini benar-benar dapat mendukung permintaan akan ruang kantor," ujar James.
Lebih lanjut, James menyebut gedung kantor di kelas premium akan terus tumbuh dengan menawarkan fasilitas terbaik, lokasi strategis, dan memiliki sertifikasi bangunan hijau (green builiding). Hal itu seiring dengan permintaan pasar yang masih kuat.
Sedangkan gedung kantor grade A atau di bawahnya harus memutar otak agar ruang kantor yang kosong bisa terisi. James menilai salah satu caranya adalah dengan melakukan renovasi.
"Namun dengan situasi kelebihan pasokan ruang kantor, muncul tanda tanya tentang apa yang akan terjadi dengan gedung-gedung lama. Beberapa pemilik properti di Indonesia akan melakukan renovasi untuk membuat bangunan lebih menarik, mengusung konsep ramah lingkungan, dan memiliki sertifikat gedung hijau," imbuhnya.
(ilf/das)







































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
  
  
     
                         
                        