Ternyata Ini Alasan Lantai 13 Hilang di Banyak Gedung Bertingkat

Ternyata Ini Alasan Lantai 13 Hilang di Banyak Gedung Bertingkat

ilham fikriansyah - detikProperti
Senin, 27 Okt 2025 06:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat APBN kembali surplus per Mei 2023. Besarannya Rp 204,3 triliun atau 0,97% terhadap produk domestik bruto (PDB), Rabu (5/7/2023).
Ilustrasi gedung bertingkat. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Saat berkunjung ke sebuah gedung bertingkat, cobalah perhatikan angka pada tombol di lift. Ada satu angka yang hilang dari tombol-tombol di lift, yakni 13.

Sudah menjadi hal umum ketika sebuah bangunan bertingkat tidak memiliki lantai 13. Setelah lantai 12, pengelola akan menerapkan lantai 14 atau 12A untuk menghindari angka 13.

Dilansir situs Reader's Digest, sejumlah kalangan menganggap angka 13 adalah angka sial. Maka tak heran gedung pencakar langit di berbagai negara tidak memiliki lantai 13, termasuk juga di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilangnya lantai 13 di gedung bertingkat dipicu karena ketakutan akan bahaya yang menimpa manusia. Meski perkembangan sudah modern, tapi masih banyak orang yang percaya soal takhayul tersebut sehingga mereka enggan untuk menempati lantai 13.

"Ada banyak takhayul seputar angka dan ini benar-benar memengaruhi suatu gedung dibangun dan dirancang, baik di AS maupun di seluruh dunia," kata Glenn Nowak, anggota American Institute of Architects dan profesor arsitektur di University of Nevada.

ADVERTISEMENT

Kepercayaan tentang angka 13 yang membawa sial sudah berlangsung sejak akhir abad ke-19. Kala itu, mulai banyak pengelola gedung yang menghapus lantai 13 atau memilih untuk tidak membangun gedung lebih dari 12 lantai.

Sejumlah rumor mengatakan awal mula ketakutan terhadap lantai 13 dimulai saat pembangunan gedung pencakar langit pertama di dunia, yakni Home Insurance Building di Chicago, Amerika Serikat. Selesai dibangun pada 1885, gedung tersebut terdiri dari 10 lantai.

Meski begitu, tak ada yang tahu pasti apakah gedung tersebut benar-benar 10 lantai atau lebih. Sebab, blue print asli dari pembangunan Home Insurance Building telah hilang. Banyak yang mengatakan gedung tersebut sebenarnya memiliki 13 lantai.

Namun, ketakutan angka 13 tidak begitu heboh pada zaman tersebut. Ada banyak gedung bertingkat yang dibangun dan mencantumkan lantai 13, seperti Gedung Flatiron di New York (1902) yang memang terdiri dari 13 lantai, Woolworth Building (1913), Chrysler Building (1930), dan Empire State Building (1931).

Puluhan tahun berselang, angka 13 justru semakin dihindari oleh banyak orang. Kini, gedung pencakar langit di belahan dunia menghindari lantai 13. Beberapa gedung juga tidak menyertakan lantai 4 karena dianggap sial dalam kepercayaan orang China.

Meski begitu, Nowak menyebut ada aturan khusus dalam menentukan lantai setiap gedung. Pengelola tidak bisa langsung menghindari lantai 13 begitu saja, sehingga harus melaporkannya kepada otoritas setempat. Jika diizinkan, maka keputusan ada di tangan pemilik gedung dan arsitek.

"Saat ini, semua desain bangunan harus memenuhi peraturan kode nasional dan lokal, dan banyak negara memiliki aturan tentang apakah lantai (13) boleh dilewati atau tidak," ujarnya.

Tidak hanya gedung pencakar langit yang digunakan untuk ruang kantor, hotel-hotel mewah pun juga tidak menggunakan lantai 13. Sebab, banyak tamu yang enggan menginap di lantai 13 atau kamar yang bernomor 13.

Jika terdapat lantai 13, maka hal ini dapat merugikan pihak hotel. Sebab, ketersediaan kamar di lantai tersebut tidak akan terisi maksimal karena mungkin sebagian tamu yang datang enggan menginap di lantai 13 karena dianggap sial.

Meski suatu gedung tidak mencantumkan lantai 13, tapi secara matematis lantai 13 tetap ada. Hanya saja, angkanya diganti menjadi 14 atau 12A untuk menghindari angka sial tersebut.

"Setiap kali seseorang bertanya kepada saya mengapa gedung tidak memiliki lantai 13, saya tertawa dan menjawab, 'Sebenarnya mereka punya lantai 13, tapi tidak dicantumkan saja'," papar Nowak.

Dikutip dari laman University of California, para peneliti memperkirakan hingga 10 persen populasi Amerika Serikat memiliki ketakutan terhadap angka 13. Ketakutan ini meningkat secara spesifik setiap tahunnya jika tanggal 13 jatuh pada hari Jumat, ketakutan tersebut dikenal sebagai paraskevidekatriaphobia.

Ternyata ketakutan akan angka 13 bisa memberikan kerugian finansial lebih dari US$ 800 juta per tahun. Hal tersebut disebabkan karena orang akan menghindari menikah dan berpergian bahkan yang lebih parah mereka akan menghindari untuk bekerja pada tanggal tersebut.

Menurut Stress Management Center dan Phobia Institute di Asheville, North Carolina, lebih dari 80 persen gedung bertingkat tinggi di Amerika Serikat tidak memiliki lantai 13. Sebagian besar bangunan tersebut adalah hotel, rumah sakit, dan bandara yang menghindari penggunaan nomor untuk kamar dan gerbang.




(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads