Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mempertemukan pengembang subsidi dengan perusahaan sekuritas. Ia mengatakan pengembang bisa mendapat sumber pendanaan dengan masuk ke pasar modal atau melakukan initial public offering (IPO).
"Pasar modal dipelajari dulu ya nanti juga pelajarinya dengan sekuritas sudah beberapa dari BUMN Mandiri punya BNI punya Bank Syariah punya. Bisa melihat bahwa begitu banyak alternatif sehingga nanti developer itu juga punya beberapa pilihan pembiayaan," ujar Ara di Kantor PKP, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Ia menyebut perbankan dan sekuritas bisa memilih pengembang yang ingin disalurkan pembiayaan. Begitu juga dengan pengembang, boleh memilih sumber pembiayaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semua punya pilihan-pilihan ini ekosistem yang kita mau bangun. Sekuritas juga banyak punya pilihan tentu (pengembang) yang berintegritas ya reputasinya yang paling baik," katanya.
Sementara itu, Presiden Komisaris at PT Buana Capital Sekuritas Pieter Tanuri mengaku kaget ketika mengetahui pengembang subsidi bisa memperoleh keuntungan. Ia pun menyarankan agar pengembang tersebut dapat memperoleh modal dari pasar sekuritas.
"Kenapa enggak dibantu dari capital market, Pasar modal, untuk supaya selain dari hutang bisa juga dari equity dari capital market dari saham. Saya bilang, 'Coba mungkin nggak untuk go public?'," ucapnya.
Ia mengatakan dirinya sudah mulai berdiskusi soal potensi masuknya pengembang ke pasar modal dengan Direktur Utama Pesona Kahuripan Angga Budi Kusuma dan Direktur Utama PT Kawah Anugerah Property M Ridwan atau Wawan yang juga hadir dalam pertemuan itu. Pengembang tak hanya mendapatkan pembiayaan berupa utang lewat perbankan tetapi juga ekuitas melalui pasar modal.
Keuntungan pengembang IPO salah satunya bisa mendapatkan modal tanpa harus membayar bunga. Berbeda halnya dengan dana dari perbankan yang ada bunganya.
"Kemudian juga dengan modal yang lebih besar, tentunya bisa meminjam ke perbankan lebih besar lagi. Ujung-ujungnya bisa membangun rumah lebih banyak lagi," tuturnya.
Apalagi, menurutnya pasar modal meningkat tajam sejak adanya Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di pemerintahan. Ia menekankan agar pengembang menggunakan potensi tersebut.
"Pengembang bisa menggunakan instrumen dari pasar modal yang kita ketahui sejak Pak Prabowo masuk ini kan capital market kita meningkat tajam. Sejak Pak Purbaya masuk lebih tajam lagi," tuturnya.
(dhw/das)










































