Pergi ke Kota Emas tapi Kayak Neraka, Gerak Dikit Ditembak Sniper

Pergi ke Kota Emas tapi Kayak Neraka, Gerak Dikit Ditembak Sniper

Zulfi Suhendra - detikProperti
Selasa, 14 Okt 2025 16:14 WIB
Kota Mematikan La Rinconada
Kota Mematikan La Rinconada (Foto: Dok. Daily Mirror)
Jakarta -

Kemiskinan, kumuh, kelaparan, angka kriminalitas dan prostitusi tinggi, ditambah kualitas udara yang buruk, semua diborong oleh La Rinconada. Kawasan tambang emas yang terletak di Peru ini tersohor karena hal-hal itu tadi. Bikin orang ogah datang ke sana.

Tapi, lain bagi 'Zazza The Italian'. Traveler ini ingin membuktikan benar nggak anggapan orang soal predikat yang disandang oleh La Rinconada ini. Dikutip dari Mirror, Zazza berkunjung ke La Rinconada dan membagikan pengalamannya di media sosial.

Berada di La Rinconada harus hemat-hemat napas. Zazza mengaku sulit bernapas karena polusi ditambah letak La Rinconada yang berada di 5.100 mdpl.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

La Rinconada sering disebut 'kota paling tak berhukum' di Peru. Dia pergi dari kota terdekat dari Juliaca, menghabiskan 3 jam perjalanan menumpang bus hingga akhirnya tiba di tempat ini. "Pengalaman paling menantang dalam hidup saya," katanya.

Salju turun saat Zazza tiba. Dinginnya sampai bikin tersiksa. 'Menghancurkan', katanya. Kedatangannya langsung disambut sampah-sampah berserakan di jalan.

ADVERTISEMENT
Kota Mematikan La RinconadaKota Mematikan La Rinconada Foto: Dok. Daily Mirror

Dia melihat sekumpulan anak kecil memasak di tepi jalan. Wajar, karena kurang dari 30% anak-anak di sana yang sekolah. Sisanya memilih untuk bekerja dari usia yang masih belia. Tak sedikit juga yang dipaksa jadi pegawai seks komersial (PSK).

Karena pusing dan sesak napas, Zazza kemudian mencari klinik kesehatan. Napas dia tinggal separuh karena asupan oksigen tak banyak di daerah dataran tinggi. Banyak yang kena penyakit kronis mabuk gunung (chronic mountain sickness). Setidaknya, satu dari empat penduduk di sini mengalami hal itu. Bila tidak ditangani, akan berujung gagal jantung dan kematian.

Alih-alih dapat pengobatan, petugas kesehatan di sana minta dia cuma mengunyah daun coca. Daun ini mengandung kokain dan berfungsi sebagai stimulan. Juga bisa dijadikan teh. Zazza juga disarankan menenggak aspirin.

Kota Mematikan La RinconadaKota Mematikan La Rinconada Foto: Dok. Daily Mirror

Yang bikin Zazza kaget adalah cerita dari si petugas kesehatan. Dia berada di sana karena banyak orang sakit, sehingga dia bisa lebih banyak bekerja.

"Di sini orang saling bunuh, saling tembak. Karena banyak yang mabuk dan marah-marah," kata dia.

Benar saja apa yang dibilang. Nggak lama keluar dari klinik, Zazza dengar dar der dor suara tembakan. Untung dia persiapan. Zazza memakai rompi anti peluru. Selain melindungi dia dari tembakan, bisa juga jadi penghangat. Begitu pikirnya.

Dia pun kembali menyusuri jalanan sepi nan gelap. Mana hujan tiba-tiba turun deras.

Zazza kemudian ketemu warga lokal dan mencoba berkomunikasi. Kalau nggak ngomong cuma satu kata, warlok itu akan berpaling. Zazza diberi tahu kalau orang di sana sangat tertutup. Dia juga diminta untuk tidak merekam, karena rawan maling.

Akhirnya dia menghindari jalan utama. Dia masuk ke gang-gang kecil. Di sana dia melihat seorang pria membelah derasnya hujan ngubek-ngubek tumpukan pasir di jalan, yang ternyata lagi nyari pecahan emas yang bisa dijual untuk membeli makanan. Tak ada lagi kerjaan yang bisa dilakukan.

Kota Mematikan La RinconadaKota Mematikan La Rinconada Foto: Dok. Daily Mirror

Sampai 2003, La Rinconada adalah desa kecil tanpa penambang. Mulai tahun ini, tambang emas berlimpah hingga akhirnya orang berbondong-bondong pindah. Zazza bilang ada sekitar 50 ribu penduduk. 70 persen di antaranya adalah lelaki.

Setelah masa demam emas berakhir, keadaan di sana makin suram. Pencurian mulai sering terjadi dan orang-orang jadi curiga satu sama lain, takut dibalas dendam.

Suatu hari, dia ketemu sekelompok pria dan satu wanita yang entah kenapa ramah banget. Pengalaman langka buat dia, akhirnya. Dia diajak minum bareng. Dia ditraktir minum bir dan cerita banyak hal. Katanya, pekerjaan di sana sebenarnya ilegal. Mereka kerja sebulan penuh tanpa digaji, lalu seminggu buat diri sendiri, di mana mereka boleh ambil hasil tambang yang mereka temukan meski nggak seberapa.

Pekerja yang udah agak teler itu cerita tentang polusi yang disebabkan tambang. Merkuri yang dipakai buat olah bijih emas udah mencemari gletser dan air minum di kota itu.

"Itu bikin orang gila," kata salah satu dari mereka.

Jangan harap fasilitas yang menyangkut kebersihan bakal beres kalau di tempat kumuh. Ya, udah bisa ditebak. Sanitasi dan saluran air minum di La Rinconada nggak layak. Tapi yang anomali, toilet umum justru bejibun di jalanan.

Eh tapi, Zazza malah lihat banyak pekerja seks masuk ke toilet-toilet itu bareng pelanggan yang mabuk. Jalanan penuh dengan kotoran orang, botol alkohol, tumpukan sampah karena nggak ada layanan kebersihan. Lokasinya jauh dan pemerintah kayaknya nggak peduli.

Kota Mematikan La RinconadaKota Mematikan La Rinconada Foto: Dok. Daily Mirror

Zazza lihat banyak orang sudah teler, jalan sempoyongan habis minum. Dia mikir, kenapa banyak sekali orang mabuk di sana. Oh, mungkin karena cuma itu satu-satunya cara buat lari dari 'neraka' ini. Tapi justru itu bahaya, karena kalau udah nggak sadar apa yang mereka lakukan.

Perjalanan Zazza nampaknya menarik perhatian warlok. Dia merasa diikutin. Akhirnya Zazza pergi lapor polisi. Dia petugas kemudian menemani Zazza keliling, ke pusat kota. Ke daerah yang konon lebih bahaya. Polisi bilang kejahatan paling umum di sana itu perampokan bersenjata dan penyerangan. Di dalam area tambang sendiri juga sering ada perebutan wilayah. Salah satu polisi cerita, ada kriminal yang pura-pura jadi penambang, lalu nyuri hasil kerja orang lain dan kabur ke tempat lain buat sembunyi.

Soal alkohol, polisi-polisi itu bilang minum banyak udah jadi kebiasaan di sana. Bahkan ada kepercayaan aneh: kalau nemu emas, harus dihabisin buat hal-hal maksiat-kayak alkohol, rokok, atau prostitusi. Kalau uangnya malah dipakai buat keluarga, mereka bakal ditertawakan. Kayaknya sudah tertanam di kepala mereka bahwa maksiat itu hal yang wajar.

Pas mereka jalan lebih jauh ke arah tambang, suasananya makin seram. Malam hari aja polisi nggak berani ke sana. Ada perusahaan keamanan swasta yang bawa senjata, tapi penjahat juga punya senjata sendiri. Mereka lewat tanda bertuliskan "tembak di tempat, jangan berhenti."

Zazza makin jiper saat dikasih tahu ada penembak jitu di gletser yang bakal nembak mati siapa pun yang kelamaan di sana. Salah satu polisi bilang, "Kamu nggak bisa sembarangan masuk. Sekali salah, bisa mati." Tapi ya, secara hukum tetap aja nggak boleh bunuh orang. Katanya, pemilik tambang yang pasang tanda itu, tapi nggak ada yang bisa nangkep para penembak.

"Kalau aku bayangin neraka, kayaknya tempat ini nggak jauh beda." kata Zazza ngebatin.

Dia juga ngaku ini video paling berat yang pernah dia bikin. Sebenarnya dia ingin menginap malam itu buat bahas soal prostitusi anak yang katanya marak di sana. Tapi dia sadar itu terlalu berisiko dan nggak bakal dikasih akses ke sana.

"Seberapa putus asa sih orang bisa sampai begini?" katanya. "Hidup dalam kondisi segila ini, jauh dari keluarga, kekurangan oksigen, keracunan merkuri. Ya Tuhan, mereka pasti datang dari situasi yang benar-benar di ujung." katanya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: 16 Prostitusi Berkedok Warung Kopi di Ponorogo Dibongkar "
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads