PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi lewat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah menembus 142.749 unit hingga akhir September 2025. Jumlah ini setara dengan 64,89% dari target 220 ribu unit yang ditetapkan pemerintah untuk BTN tahun ini.
Adapun nilai penyaluran KPR subsidi tersebut mencapai Rp17,66 triliun dari total kuota dana FLPP untuk BTN senilai Rp26,4 triliun. Dari total itu, sebanyak 99.441 unit disalurkan oleh BTN konvensional, sementara 43.308 unit melalui unit usaha syariah (UUS) BTN.
"Dengan jumlah 140 ribu lebih unit KPR subsidi yang tersalurkan, artinya ada 140 ribu keluarga yang kini memiliki rumah impian berkat kerja keras BTN," ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, Jumat (10/10/2025).
Nixon menjelaskan, mayoritas penerima KPR subsidi BTN pada tahun ini berasal dari generasi milenial, yakni kelompok usia 29-44 tahun dengan porsi mencapai 88,43%. Menurutnya, hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan rumah pertama di kalangan muda dan pentingnya dukungan subsidi dari pemerintah.
"Kepemilikan rumah layak huni terbukti meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Banyak penerima manfaat merasa puas dan bangga karena punya rumah sebagai pencapaian hidup sekaligus aset jangka panjang," ujarnya.
BTN juga menegaskan komitmennya menjaga standar kelayakan rumah subsidi. Nixon menyebut BTN menjadi pihak pertama yang menolak rencana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi, karena dinilai tidak sesuai kebutuhan rata-rata keluarga Indonesia.
"Ukuran rumah 18 meter persegi terlalu kecil. Rata-rata keluarga Indonesia membutuhkan dua kamar tidur. Kalau terlalu sempit, justru berpotensi menimbulkan masalah sosial dan lingkungan," jelasnya.
Selain menyasar karyawan swasta yang kini mendominasi 77% dari total debitur, BTN juga terus memperluas akses KPR subsidi untuk pekerja sektor informal, seperti pedagang kecil, tukang cukur, ojek, dan pekerja lepas.
BTN bahkan telah bekerja sama dengan perusahaan aplikasi ride-hailing agar mitra pengemudinya bisa mendapatkan KPR dengan sistem pembayaran cicilan otomatis melalui pemotongan pendapatan harian.
"BTN menjadi satu-satunya bank yang mampu menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk pekerja informal, secara masif selama lebih dari 10 tahun terakhir," tegas Nixon.
(das/das)