Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho melaporkan hingga saat ini sudah ada 183.058 unit rumah subsidi yang tersalurkan. Hal itu disampaikan dalam laporan KPR Sejahtera FLPP di depan Presiden Prabowo Subianto, jajaran menteri hingga kepala daerah.
Heru menuturkan, realisasi rumah subsidi selalu meningkat, terutama dari 2024 ke 2025.
"Dapat kami laporkan hingga 26 September penyaluran KPR subsidi FLPP telah mencapai 183.058 unit rumah atau 52,3 persen dari target 350.000 dengan total realisasi pembiayaan sebesar Rp 22,72 triliun," ujar Heru acara Akad Massal 26.000 Rumah Subsidi di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realisasi penyaluran ini disalurkan oleh 38 bank penyalur dan rumah subsidi dibangun oleh 7.382 pengembang yang tersebar di 11.488 lokasi perumahan di 33 provinsi dan 394 kabupaten/kota. Heru menyampaikan realisasi FLPP sampai akhir tahun 2025 terus mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 atau naik sekitar 20,5 persen.
"Ini menunjukkan bahwa KPR subsidi dan FLPP begitu diminati oleh seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah tanpa ada batasan,' tuturnya.
Berikut ini merupakan sebaran realisasi FLPP berdasarkan wilayah.
- Jawa Barat: 41.978 unit
- Jawa Tengah: 15.838 unit
- Sulawesi Selatan: 14.811 unit
- Banten: 12.344 unit
- Jawa Timur: 12.083 unit
- Sumatera Selatan: 11.125 unit
- Sumatera Utara: 7.607 unit
- Kalimantan Selatan: 7.565 unit
Di sisi lain, Heru menyampaikan pihaknya akan mengembangkan skema pembiayaan lain, seperti skema FLPP untuk perkotaan, skema sewa-beli atau rent to own hingga pengembangan FLPP untuk gen Z di perkotaan.
(abr/das)