Amerika Serikat memiliki sejumlah stadion besar dan megah, salah satunya adalah Astrodome. Arena ini diklaim sebagai stadion pertama di dunia yang seluruh atapnya tertutup oleh kubah.
Dilansir situs Britannica, Astrodome merupakan sebuah stadion serbaguna yang berlokasi di Houston, Texas, Amerika Serikat. Stadion ini dibuka secara umum pada April 1965.
Dahulu, stadion ini jadi yang paling modern di AS dan bahkan seluruh dunia. Sebab, Astrodome merupakan stadion pertama yang seluruh atapnya ditutupi kubah.
Tak hanya itu, stadion ini dirancang dengan teknologi modern, yakni penggunaan papan skor elektronik dan ber-AC. Suatu inovasi yang belum pernah digunakan pada era itu, bahkan untuk stadion besar di Eropa sekali pun.
Penggagas stadion ini adalah Roy Mark, seorang mantan hakim daerah dan Wali Kota Houston periode 1953-1955. Kemegahan Astrodome dirancang oleh arsitek Herman Lloyd dan WB Morgan yang bekerja sama dengan firma lokal Wilson, Morris, Crain, and Anderson.
Daya tarik utama dari Astrodome tentu bagian kubah stadion yang membentang sekitar 196 meter. Kubah ini mengusung panel polimetil metakrilat (PMMA) yang mirip seperti kaca, tapi bobotnya lebih ringan, mampu mencegah sinar UV, dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Agar lebih kuat, kisi-kisi kubah ditopang oleh baja.
Pemasangan AC pada stadion ini bukan tanpa alasan. Sebab, kota Houston cukup panas dan lembap ketika musim panas. Agar penonton dan para atlet yang bertanding merasa nyaman, dipasangi AC di sekeliling stadion agar suhu di dalamnya tetap stabil di angka 23 derajat Celcius.
Kapasitas kursi penonton di Astrodome juga bisa berubah sesuai kebutuhan. Secara umum, stadion ini dapat menampung hingga 66.000 penonton. Jika menggelar pertandingan bisbol, kapasitas stadion berkurang menjadi 52.000 kursi, sedangkan saat menggelar laga American Football jadi bertambah sekitar 62.000 kursi.
Usai diresmikan, Astrodome langsung memikat banyak orang karena desainnya yang modern pada saat itu. Banyak pertandingan olahraga yang digelar di sana, mulai dari bisbol, American Football, sepak bola, dan adu banteng.
Selain itu, stadion ini juga kerap digunakan untuk menggelar berbagai konser dari musisi ternama, sebut saja Elvis Presley, Rolling Stones, hingga Frank Sinatra. Kejuaraan tinju internasional juga pernah digelar di sana, yakni antara Muhammad Ali Vs Cleveland Williams.
Astrodome yang Perlahan Mulai Ditinggalkan
Selama puluhan tahun, Astrodome telah digunakan untuk menggelar berbagai ajang olahraga hingga acara penting. Hal tersebut membuat pihak pengelola melakukan sejumlah renovasi.
Dikutip dari Texas State Historical Association, Pada 1988 dilakukan renovasi pada kubah Astrodome dan menelan biaya hingga US$ 100 juta. Kapasitas tempat duduk juga ditambah hingga 10.000 kursi penonton.
Usai dilakukan renovasi besar-besaran, Astrodome justru mengalami penurunan penggunaan yang signifikan pada 1990-an. Kala itu, para penyewa mulai pindah ke tempat yang lebih baru.
Tim bisbol Houston Astros yang telah menggunakan stadion tersebut sejak 1965 mulai pindah kandang ke Enron Field yang selesai dibangun pada 2000. Houston Astros memainkan pertandingan terakhirnya pada 9 Oktober 1999 di Astrodome.
Astrodome makin ditinggalkan sejak berdirinya Reliant Stadium (NRG Stadium) yang desainnya lebih modern, canggih, dan besar. Tragisnya, stadion ini dibangun tepat di sebelah Astrodome.
Klub American Football Houston Texans yang telah memakai Astrodome sebagai kandangnya akhirnya pindah ke Reliant Stadium yang berkapasitas 72.000 penonton. Stadion itu dinilai jauh lebih modern karena atapnya bisa dibuka dan ditutup.
Seiring waktu, sudah tidak ada lagi klub bisbol, sepak bola, atau American Football yang menggunakan Astrodome. Tim terakhir yang menyewa stadion ini adalah klub sepak bola wanita Houston Energy pada 2006.
Sebelum terbengkalai, Astrodome sempat berfungsi sebagai tempat pengungsian bagi warga New Orleans. Kala itu, ribuan penduduk mengungsi di dalam stadion akibat Badai Katrina yang menerjang pada September 2005.
Pada 2009, Astrodome akhirnya ditutup permanen untuk umum. Pemerintah Kota Houston menyebut ada sejumlah pelanggaran pada stadion ini, seperti saluran air yang tidak berfungsi dengan baik dan tidak memiliki sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).
Sejumlah atlet menyebut rumput di Astrodome juga tidak nyaman digunakan dan bisa memicu cedera. Sebab, stadion ini sepenuhnya ditutup oleh kubah sehingga tidak ada sinar matahari yang masuk untuk menyinari rumput.
Sempat ada rencana untuk mengoperasikan kembali Astrodome, mulai dari hotel, studio produksi film, mal, dan taman dalam ruangan. Di sisi lain, ada rencana untuk merobohkan stadion tersebut tapi berujung mendapat penolakan dari warga.
Guna mencegah Astrodome dirobohkan, stadion ini dimasukkan ke dalam daftar tempat bersejarah nasional pada Januari 2014. Lalu pada 27 Januari 2017, Komisi Sejarah Texas menetapkan Astrodome sebagai landmark negara bagian, sehingga setiap ada perubahan di masa mendatang harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah negara bagian.
Kini, stadion dengan kubah tersebut dibiarkan terbengkalai. Menariknya, warga AS menyebut Astrodome sebagai "8 Keajaiban Dunia" karena saat itu tidak ada negara yang membuat stadion dengan desain kubah. Sayangnya, semua kejayaan itu tinggal kenangan dan menjadi sejarah.
(ilf/das)