Italia memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang terkenal, salah satunya adalah Menara Pisa atau disebut 'Menara Miring'. Dikatakan miring karena bangunan ini memang miring dan seperti akan jatuh.
Bangunan legendaris tersebut berada di kota Pisa, sebuah kota di Italia Tengah (wilayah Tuscany) yang terletak di dataran aluvial Sungai Arno, sekitar 80 kilometer dari barat Florence.
Sebagai informasi, Menara Pisa mulai dibangun pada 1173 dengan ketinggian 56 meter. Dilapisi oleh marmer putih, bangunan ini termasuk dalam kompleks katedral kota Pisa. Pembangunan menara ini berfungsi sebagai menara lonceng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, walau Menara Pisa miring tapi bangunan ini masih berdiri selama ratusan tahun. Apa penyebab bangunan ini miring? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Ini Penyebab Menara Pisa Miring
Menara Pisa terkenal karena bangunannya yang miring tapi masih berdiri kokoh. Ternyata, menara itu mengalami miring akibat penurunan fondasi.
Dilansir situs Britannica, lima tahun setelah awal pembangunan pada 1173, Menara Pisa sudah berdiri hingga lantai tiga dari delapan lantai. Nahas, fondasi menaranya tidak stabil sehingga mulai miring ke arah selatan.
Pembangunan Menara Pisa sempat terhenti selama hampir satu abad akibat perang Pisa dan Genoa. Penundaan tersebut justru membuat menara jauh lebih kokoh karena fondasinya sudah mengendap di dalam tanah, sehingga mencegah roboh akibat miring.
Ketika perang sudah berakhir, pembangunan Menara Pisa kembali dilanjutkan. Insinyur Giovanni di Simone bertanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan menara lonceng tersebut.
Ia menyiasati menara yang miring dengan memasang bata tambahan pada sisi bangunan yang pendek agar lebih seimbang. Alih-alih kokoh, cara ini justru menambah beban pada fondasi sehingga menara semakin miring.
Pembangunan Menara Pisa secara resmi selesai sekitar 1370. Di dalamnya terdapat tangga spiral yang terdiri dari 294 anak tangga untuk menuju ruang lonceng di bagian atas menara.
Sekitar tahun 1700-an, tujuh lonceng dipasang di Menara Pisa dengan bobot paling besar mencapai 3.600 kg. Namun, pada awal abad ke-20 lonceng yang paling berat kemudian diturunkan dari atas menara karena diyakini jadi pemicu Menara Pisa semakin miring.
Memasuki era modern, Menara Pisa terus mengalami kemiringan dan memicu kekhawatiran. Sebab, bangunan legendaris itu telah mengalami kemiringan hingga 5,5 derajat atau sekitar 4,5 meter dari garis tegak lurus pada akhir abad ke-20.
Menara Pisa Akhirnya Diperbaiki
Dengan kemiringan mencapai 5,5 derajat, Menara Pisa akhirnya dilakukan perbaikan pada 1990. Tempat wisata ini ditutup sementara waktu dan lonceng yang berada di atas menara dilepas.
Para insinyur mengambil tanah dari bawah untuk menambahkan bahan penyeimbang ke ujung utara menara. Cara tersebut dapat mengurangi kemiringan Menara Pisa hingga menjadi 4 derajat.
Upaya perbaikan terhadap Menara Pisa terus dilakukan selama beberapa tahun. Pada Mei 2001, Menara Pisa akhirnya kembali dibuka untuk umum.
Pada 2008, sensor yang memantau pergerakan di Menara Pisa menunjukkan tidak ada lagi tanda-tanda pergerakan. Para insinyur menyimpulkan menara ini akan tetap stabil selama 200 tahun ke depan, asalkan tidak terjadi gempa bumi atau bencana lain yang tidak terduga.
(ilf/das)