Ada sebuah desa kecil di China yang tak berpenghuni selama puluhan tahun, namanya Desa Houtouwan. Kampung ini dulunya dihuni oleh ribuan penduduk, tapi seiring waktu mulai ditinggalkan dan akhirnya menjadi desa mati yang menyeramkan.
Dilansir CNN, Houtouwan merupakan sebuah desa nelayan yang terletak di Pulau Shengshan, jaraknya sekitar 64 kilometer di timur Kota Shanghai. Pulau Shengshan merupakan satu dari ratusan pulau kecil lainnya yang tersebar di lepas pantai.
Pada awalnya, desa ini tidak mati dan menyeramkan karena dihuni banyak warga. Menurut data sensus pemerintah China, ada sekitar 3.000 jiwa yang tinggal di Desa Houtouwan pada 1980-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di era tersebut, banyak masyarakat Desa Houtouwan yang makmur karena upah yang didapat sebagai nelayan sangat besar. Namun perlahan, warga mulai pindah dari desa ini ketika memasuki awal 1990-an.
Alasan warga mulai pindah dari Desa Houtouwan karena lokasinya yang terpencil dan sulit diakses. Meski bisa dicapai dengan kapal, tapi menurut warga setempat desa ini cukup jauh dari daratan sehingga menyulitkan saat distribusi pangan.
Selama beberapa tahun warga terus meninggalkan Desa Houtouwan. Banyak dari mereka yang pindah ke pulau terdekat karena aksesnya lebih mudah, lalu sebagian penduduk memilih pindah ke daratan China.
Pada 2002, Desa Houtouwan secara resmi kosong tak berpenghuni. Seluruh penduduknya telah pindah dari desa nelayan yang dahulu populer dan membawa rezeki bagi mereka.
Dikutip dari Reuters, tidak diketahui secara pasti ada berapa banyak rumah di Desa Houtouwan, tapi diprediksi jumlahnya mencapai 500 unit rumah yang dibiarkan terlantar.
Saking lamanya tak terurus, tumbuhan hijau mulai merambat ke tembok dan dinding rumah warga. Dari kejauhan, hampir seluruh rumah di Desa Houtouwan telah tertutup tumbuhan dan lumut bak kota hantu.
Menurut laporan The Atlantic pada 2015, terlihat beberapa rumah warga masih berdiri kokoh meski sudah dipenuhi tumbuhan. Namun tak sedikit rumah yang sudah rusak karena tak terurus selama lebih dari 20 tahun.
Sebagian dinding rumah sudah jebol karena cuaca ekstrem. Beberapa atap rumah juga sudah runtuh karena tak sanggup menahan tumbuhan yang terus merambat.
Ada beberapa rumah yang masih berisi perabotan seperti kasur, lemari, dan kursi. Namun ada beberapa rumah yang sudah kosong karena seluruh perabotan telah dibawa pemiliknya.
Desa Houtouwan terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan sangat indah. Penduduk bisa melihat hamparan laut biru dan matahari terbenam saat sore hari.
Semua keindahan tersebut masih tetap bertahan, hanya saja terasa sepi dan dingin karena tidak ada kehidupan. Kini, Desa Houtouwan mulai banyak dikunjungi turis karena viral di internet pada 2015.
(ilf/das)