Bangunan Ponpes di Sidoarjo yang Ambruk Diduga Tak Punya IMB

Bangunan Ponpes di Sidoarjo yang Ambruk Diduga Tak Punya IMB

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Rabu, 01 Okt 2025 13:16 WIB
Foto udara bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan bahwa 38 santri masih diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan mushalla yang ambruk dari total sekitar 140 santri yang menjadi korban, 102 di antaranya telah berhasil dievakuasi dan tiga orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Penampakan bangunan Ponpes Al Khoziny ponpes di Sidoarjo. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Jakarta -

Ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menarik sorotan publik. Setelah lebih dari 24 jam sejak kejadian, pihak Pemda Sidoarjo mempertanyakan perizinan pendirian bangunan 4 lantai tersebut.

Bupati Sidoarjo Subandi mengungkapkan pihaknya sudah menanyakan hal tersebut kepada pihak ponpes dan mendapati bahwa bangunan tersebut diduga tak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan atau IMB.

"Ini saya tanyakan izin-izinnya mana, tetapi ternyata nggak ada, ngecor lantai tiga, karena konstruksi tidak standar, jadi akhirnya roboh," ujar Subandi dilansir detikJatim, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Subandi semua pembangunan tanpa IMB seharusnya tidak boleh didirikan dahulu. Sebab pembangunan serta pengerjaan konstruksi yang tidak sesuai standar sangat berisiko.

"Nanti akan kita sosialisasikan kembali, kalau ada pembangunan yang tidak dilengkapi izin, akan kita berhentikan dahulu, kita tidak ingin musibah ini terulang kembali," katanya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, KH Abdus Salam Mujib mengungkapkan bangunan yang ambruk merupakan bangunan yang masih dibangun. Pembangunannya sudah berjalan salaam 9-10 bulan terakhir.

Pada hari kejadian, baru saja dilakukan pengecoran terakhir di lantai 4. Pengecoran tersebut dilakukan pada pagi hari. Sementara kejadian terjadi pada pukul 15.00 WIB saat menggelar salat Asar berjamaah.

"Ini pengecoran yang terakhir saja. Itu jebol. Ya hanya itu," ujar Mujib.

Menurut pemberitaan detikJatim, jumlah santri yang terjebak di bawah reruntuhan diperkirakan hingga lebih dari 140 orang. Pihak ponpes memperkirakan dari daftar absen siswa.

Berdasarkan perkembangan evakuasi sementara pada Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB, sudah ada 100 orang dievakuasi. 26 orang masih menjalani perawatan inap, 70 orang telah diperbolehkan pulang, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, serta ada satu pasien yang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
Lalu, berdasarkan data absensi santri, 91 orang diduga masih tertimbun di lokasi tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari upaya evakuasi akan tetap secara manual atas pertimbangan kondisi bangunan yang bisa saja ambruk kembali.

Artikel ini telah tayang di detikJatim




(aqi/aqi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads