.webp)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) akan mengadakan 50.000 akad massal pada Desember 2025. Lokasi kegiatan secara simbolis akan dilakukan di Serang, Banten.
Hal itu disampaikan Ara saat acara 26 ribu akad massal rumah subsidi serta serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Ara juga meminta Presiden Prabowo Subianto turut hadir kembali untuk menyaksikan akad massal yang rencananya akan dilakukan pada Desember mendatang.
"Kami mohon Bapak (Presiden Prabowo) berkenan akhir Desember di tempat Wawan (pengembang rumah subsidi) di Serang. Berapa siap total kita? Tapera dan PKP? 50.000 siap? Ya, kami ingin mengundang Bapak kalau berkenan," ujarnya dalam acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ara kemudian bertanya kepada Wawan, pengembang rumah subsidi di Serang, Banten, apakah dirinya siap untuk menjadi lokasi akad massal. Wawan pun mengaku siap.
"Wawan siap kan ya Desember, kita 50.000 di seluruh Indonesia?" tanya Ara.
"Baik, Pak," jawab Wawan.
Saat ditemui usai acara, Wawan mengungkapkan pihaknya memiliki 700 unit di Perumahan Pondok Banten Indah yang bisa diakadkan pada bulan Desember mendatang. Direktur Utama PT Kawah Anugerah Properti ini mengatakan rumah subsidi yang dibangun olehnya tipe 30/60.
"(Untuk tanggal akad massal 50.000 di Serang sudah ada?) Tunggu dari pemerintah," tuturnya kepada wartawan.
Wawan atau pria yang memiliki nama lengkap Muhammad Ridwan ini merupakan direktur utama PT Kawah Anugerah Properti. Sebelum menjadi bos properti, ia dulunya bekerja sebagai ojek pengkolan hingga 2009 saat dirinya diterima bekerja di perusahaan properti.
"Nah, dari 2009 sampai dengan 2016, waktu itu saya sebagai staff tapi semua pekerjaan saya nggak peduli sama gaji saya, memang niat saya itu mencari ilmu dari situ. Maka yang tadi saya bilang bahwa apa yang kita kerjakan harus kita kuasai. Dari sisi penjualan, proyek, legalitas, izin, sertifikat, itu semuanya kita kuasai," ungkapnya.
Pada 2016, ia mencoba bisnis properti bersama teman-temannya, namun hal itu dilakukan tidak dalam waktu lama. Pada 2018, akhirnya ia membuka perusahaan properti sendiri.
"Tapi, di 2018 akhir saya buka perusahaan sendiri dengan iktikad yang kuat dengan bekal ilmu, saya coba dengan lahan tidak lebih dari 1 hektare, 84 unit (rumah subsidi), modalnya sekitar Rp 300 juta di Kota Serang. Dari 84 unit itu, saya kembangkan lagi tahun berikutnya (2019) sekitar 260 unit," tuturnya.
Saat memulai usahanya itu dengan meminjam uang dari bank. Setelah usahanya semakin berkembang, ia sudah tidak menggunakan pinjaman dari bank lagi. Saat ini, ia membangun rumah subsidi di atas tanah seluas 40-60 hektare.
Selama menjadi pengusaha properti, Wawan selalu merencanakan proyek dengan cermat, mulai dari penyusunan rencana anggaran biaya (RAB), pembangunan rumah subsidi dengan kualitas yang baik hingga profit yang tetap terjaga.
"Dari situlah kita bisa yakin untuk menjalankan proyek itu dan modal di awal itu harus benar. Sama satu lagi yang paling penting dari semua bisnis itu adalah berbagi, baik itu dari ilmu ataupun dari materi," tutupnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/zlf)
