Pemandangan tak biasa baru-baru ini terjadi di Swedia. Sebuah gereja seberat 741 ton dipindahkan sejauh 3 mil atau sekitar 5 km dalam keadaan utuh menggunakan trailer raksasa.
Dilansir New York Post, sebuah gereja kayu berusia 113 tahun bernama Kiruna Kyrka dipindahkan ke lokasi baru. Pemindahan ini dikarenakan tanah di lokasi sebelumnya sudah tidak aman imbas adanya aktivitas pertambangan di bawahnya.
Alih-alih dihancurkan dan dibangun ulang di tempat lain, para insinyur menilai gereja bersejarah tersebut aman untuk dipindahkan dalam keadaan utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan terbesarnya adalah mempersiapkan jalan untuk gedung selebar itu. Kami telah memperlebarnya menjadi 24 meter dan sepanjang jalan kami menyingkirkan tiang lampu, lampu lalu lintas, serta jembatan yang memang sudah dijadwalkan untuk dibongkar," kata Manajer proyek Stefan Holmblad Johansson, seperti yang dikutip dari BBC, pada Selasa (23/9/2025).
Menurut Associated Press proses pemindahannya memakan waktu 2 hari melewati jalanan biasa. Alat pengangkut bergerak dengan kecepatan maksimum 500 meter per jam. Dalam pemindahannya tim mereka hanya beristirahat dua kali istirahat untuk sekadar menikmati kopi tradisional Swedia.
![]() |
Seketika pemindahan tersebut menjadi tontonan menarik bagi penduduk sekitar layaknya menonton parade. Bagaimana tidak, selain sangat berat, bangunan berwarna merah bata ini juga memiliki fasad sepanjang 39 meter sehingga saat melintas langsung menutup seluruh muka jalan. Untuk menyesuaikan luas gereja tersebut, jalanan pun diperlebar hampir 24 meter.
"Kerumunannya besar sekali. Orang-orang datang bukan hanya dari Kiruna dan daerah lain di Swedia. Saya mendengar banyak bahasa berbeda diucapkan," kata ahli strategi budaya Sofia Lagerlâf MÀttÀÀ.
Selain jadi tontonan warga, proses pemindahan yang dramatis ini juga disiarkan oleh lembaga penyiaran nasional Swedia secara langsung, bertajuk "The Great Church Walk". Dalam siaran tersebut juga menampilkan perwakilan Swedia di Eurovision 2025 dan kunjungan kerajaan oleh Raja Swedia.
Latar belakang Gereja Kiruna diperlakukan istimewa seperti itu karena tempat ibadah ini merupakan salah satu bangunan kayu terbesar di Swedia yang memiliki keindahan dan desain yang khas. Bangunan bersejarah ini sudah menarik banyak pengunjung dalam beberapa dekade.
Lokasi Gereja Kiruna semula berada di 124 mil di atas Lingkaran Arktik yang merupakan lokasi tambang bijih bawah tanah terbesar di dunia. Gereja bersejarah ini dihibahkan kepada kota oleh perusahaan tambang milik Swedia, LKAB, pada 1912. Desainnya yang khas berasal dari gaya tradisional masyarakat adat Sami di wilayah Lapland.
Pemindahan gereja tersebut dilakukan setelah penduduk setempat menemukan beberapa retakan pada bangunan dan jalan pada awal 2000-an, menurut AP. Adanya perluasan kawasan tambang juga memperburuk kerusakan pada gereja tersebut sehingga pemerintah kota berusaha mencari cara untuk merelokasi gereja tersebut ke pusat kota.
Pemindahan yang direncanakan dengan cermat tersebut berakhir dengan lancar dan tanpa hambatan. Dimulai pada Senin (18/8/2025), Gereja Kiruna yang memiliki tinggi 35 m dan lebar 40 m tersebut dapat mendarat di lokasi baru pada Rabu (20/8/2025). Setelah ini akan dilakukan beberapa pemeliharaan dan ditargetkan dapat segera dibuka kembali pada akhir 2026.
Bagi Kjell Olovsson, manajer proyek di Veidekke dan kontraktor yang memimpin relokasi mengatakan persiapan relokasi tersebut telah dipersiapkan selama bertahun-tahun. Aspek paling rumit dari pemindahan ini adalah perlindungan interior gereja, terutama lukisan altar besar yang dibuat oleh Pangeran Eugen, anggota keluarga kerajaan Swedia.
"Itu bukan sesuatu yang tergantung di pengait yang bisa dilepas begitu saja," katanya kepada BBC.
"Organ ini direkatkan langsung ke dinding batu sehingga sulit dilepas tanpa kerusakan. Jadi, organ ini akan tetap berada di dalam gereja selama pemindahan, tertutup rapat dan stabil. Begitu pula dengan organ dengan 1.000 pipanya," lanjutnya.
(aqi/zlf)