Produk ramah lingkungan saat ini semakin diminati di masyarakat. Jenis produknya pun semakin beragam, bahkan sudah merambah ke material-material properti. Inovasi ini bisa menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin memiliki hunian ramah lingkungan.
PT Raesaka Amanah Widyakarya (Parongpong RAW Lab) merupakan laboratorium penelitian dan pengembangan daur ulang sampah yang telah memproduksi berbagai produk material bangunan, seperti lantai, dinding, pengganti papan, dan kusen. Mereka juga membuat produk interior seperti perabotan indoor dan outdoor.
"Parongpong punya sister company namanya Raw House. Raw House ini fokus membangun rumah mikro menggunakan material sirkular, salah satunya material sampah. Jadi dari tahun 2018 kita sudah punya prototype untuk pakai sampah styrofoam, sampah plastik, sampah punting (rokok)," kata Rendy Aditya Wachid, Direktur Utama Parongpong RAW Lab, saat ditemui seusai acara diskusi 'Designing A Sustainable Future', di Binus University, Jakarta, pada Jumat (19/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis sampah yang didaur ulang tidak terbatas pada material plastik, melainkan ada yang dari putung rokok, bekas pembalut, jaring-jaring nelayan, hingga masker bekas. Mereka bekerja sama dengan nelayan dan Mal Sampah untuk sampah padat kota yang kemudian diolah dengan teknologi khusus berbasis Hidrotermal Prototech.
"Jadi yang menarik dari materialnya adalah dia tidak ada pembakaran sama sekali di prosesnya. Jadi tidak ada dioxin (zat kimia beracun), tidak ada karsinogen (zat pemicu kanker)," ujarnya.
Jadi maksud produk ramah lingkungan ini bukan hanya baik untuk lingkungan, melainkan tidak akan membahayakan bagi penggunanya.
Rendy mengatakan material dari daur ulang ini dapat menjadi pengganti pelapis lantai seperti granit dan marmer. Bahannya jauh lebih mudah dibentuk, tahan lama, dan memiliki tampilan bercorak seperti granit dan marmer.
"Dia bikin materialnya 50 persen lebih ringan, dengan karbon yang 50 persen juga, lebih murah, 100 persen pakai sampah dan TKDN-nya 100 persen juga," sebutnya.
Beberapa produk dari Parongpong sudah dipakai pada beberapa bangunan umum, seperti paviliun di Pantai Indah Kapuk (PIK), paviliun di pameran arsitektur ARCH:ID 2024, Potato Head Beach di Bali, dan Net Zero House yang ada di Bogor. Material-material ramah lingkungan dari Parongpong bisa didapatkan dengan mudah saat ini dengan sistem custom.
"Kita sekarang lagi dalam proses untuk bikin perumahan kita di Bali. Jadi emang cita-citanya mau bikin sampah-sampah ini bisa jadi material bangunan yang terus dipakai untuk rumah modular," ungkapnya.
Selain diminati dari pasar lokal, produk mereka juga sudah tembus pasar global, yakni Jepang.
(aqi/das)