Fahri Hamzah Yakin Rumah Vertikal Bisa Hilangkan Kawasan Kumuh di Perkotaan

Fahri Hamzah Yakin Rumah Vertikal Bisa Hilangkan Kawasan Kumuh di Perkotaan

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Senin, 15 Sep 2025 15:35 WIB
Wamen PKP Fahri Hamzah dalam acara Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional 2045
Wamen PKP Fahri Hamzah dalam acara Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional 2045. Foto: Tangkapan layar via YouTube Bappenas Ri
Jakarta -

Kawasan kumuh kerap ditemukan di wilayah perkotaan. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebutkan membangun hunian vertikal bisa mengatasi kawasan kumuh perkotaan.

Menurutnya kawasan kumuh itu bisa terjadi karena harga tanah di perkotaan yang mahal. Membangun hunian vertikal, menurut Fahri, bisa menghilangkan kawasan kumuh karena bangunan tidak melebar ke samping dan bisa menampung banyak keluarga.

"Tapi kalau dibikin vertikal, vertikalnya itu tidak harus high rise tapi juga low rise 3-5 lantai dengan lantai pertama dikosongkan untuk tetap jadi public space, maka saya kira kalau secara masif ini dilakukan, kawasan kumuh kita hilang, perumahan yang baik, sanitasi yang baik tersedia bagi masyarakat. Kotanya tambah bagus tambah indah," ujarnya dalam acara Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional 2045, dikutip dari YouTube Bappenas RI, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan, pemerintah memiliki rencana untuk membangun 1 juta hunian vertikal di perkotaan. Untuk rencana tersebut juga bisa menggunakan tanah-tanah milik pemerintah agar gratis. Dengan demikian, pengembang hanya perlu membangun saja tidak pusing lagi mencari tanah siap bangun.

Sebelumnya, Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri Safrizal sempat menyampaikan berbagai tantangan dalam pengelolaan perkotaan, salah satunya adanya perumahan kawasan kumuh. Apalagi, diperkirakan perpindahan masyarakat dari perdesaan ke perkotaan akan semakin meningkat yang pada 2045 mencapai 72,9 persen. Maka dari itu sangat dibutuhkan kebijakan pembangunan perkotaan.

ADVERTISEMENT

"Relevansinya, kalau ini tak ditangani dengan sebaiknya, maka tahun 2045, 236 juta penduduk Indonesia akan tinggal di kota yang pengelolaannya tentu akan semakin berat," tuturnya pada acara yang sama.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada investor asing yang mendukung Program 3 Juta Rumah, yaitu Al Qilaa International Group dari Qatar. Perusahaan tersebut berkomitmen untuk membantu menyiapkan 1 juta unit apartemen di perkotaan yang dibangun secara bertahap. Perusahaan tersebut siap menyuntik US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 40 triliun (kurs Rp 16.232).

Beberapa waktu lalu, Wamen PKP Fahri Hamzah mengungkapkan rencananya Qatar akan membangun apartemen di kawasan Kampung Bandan, Jakarta Utara dengan memakai lahan milik PT KAI.

"Qatar sedang rapat dengan KAI, pemilik lahannya KAI. (Di mana lokasinya?) Ada banyak sih, tapi yang jadi prioritas ada di Kampung Bandan (Kalibata nggak jadi?) Kalibata mau dipakai Setneg," ujar Fahri saat ditemui wartawan di Intro Jazz Bistro, BSD, Tangerang Selatan, Senin (25/8/2025).

Rencananya, akan ada 50.000 unit apartemen yang akan dibangun oleh Qatar di Kampung Bandan. Terkait waktu pembangunannya, Fahri tidak tahu pasti kapan karena itu sudah masuk hal teknis dari pihak Qatar.

"Itu sudah teknis mereka. Jadi mereka tinggal lapor ke kita kapan mereka ready-nya, groundbreaking-nya. Tapi mereka bilang Januari groundbreaking-nya. (Groundbreaking Tahun depan?) Iya," ungkapnya.




(abr/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads