Kisah menarik datang dari seorang pria yang memilih tinggal di rumah pohon yang berlokasi di area pemakaman. Pria tersebut tinggal di pohon karena mimpi misterius yang pernah dialami oleh orang tuanya.
Pria tersebut bernama Jalal, salah seorang warga Dusun Ganting, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia membangun sebuah rumah di pohon beringin di atas makam leluhur desanya.
Dikutip dari detikJatim, ia memilih tinggal di rumah pohon bukan karena tren atau gaya hidup, tapi karena orang tuanya pernah bermimpi hal misterius. Jalal bercerita orang tuanya pernah bermimpi bertemu sosok berpakaian serba putih, berjubah, dan memakai sorban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalal menyebut orang tuanya bermimpi hal itu sekitar 2004. Ia mengatakan sosok misterius berjubah putih tersebut menyampaikan pesan bahwa makam leluhur di Desa Ganting dalam kondisi kotor dan tak terawat.
"Orang tua saya mimpi ada orang pakai baju putih, katanya makam di sini kotor. Waktu itu saya masih umur 20 tahun, habis dengar cerita itu saya langsung merasa terpanggil," kata Jalal.
Sejak orang tuanya memimpikan hal itu, Jalal dengan sukarela membersihkan area makam leluhur setiap hari. Fokus utamanya adalah membersihkan makam Mbah Kluntung, tokoh yang dikenal sebagai pembabat pertama Desa Ganting.
Delapan tahun kemudian terjadi musibah angin kencang yang melanda wilayah tersebut. Kejadian itu merobohkan sejumlah pohon besar di area makam, termasuk pohon kepuh tua yang selama ini menjadi tempat berteduh.
Pohon kepuh yang tumbang itu ternyata sudah ada sejak 1990-an. Namun karena sudah roboh, Jalal bersama teman-temannya berinisiatif untuk menanam lima pohon beringin sebagai penggantinya.
Seiring waktu, pohon beringin yang ditanam Jalal dan teman-temannya tumbuh subur. Setelah 15 tahun, akar pohon mulai menjalar ke berbagai arah dan mulai memenuhi area makam. Kondisi pohon yang semakin rindang justru membuat Jalal mendapatkan ide cemerlang, yaitu membangun rumah pohon.
"Awalnya nggak niat bikin rumah pohon. Tapi karena akarnya udah kuat dan menjalar, saya rakit dari akar itu, biar rapi dan nggak ganggu pekarangan," ucap Jalal.
Agar akan pohon tetap terlihat alami dan asli, rumah pohon buatan Jalal dilengkapi dengan banner-banner di bagian dalamnya. Dari luar tampak seperti bangunan biasa, tapi saat masuk ke dalam terlihat akar beringin asli yang membentuk dinding secara alami.
"Kalau beringin itu kan akarnya banyak, cepat menjalar. Saya takut pekarangan sini penuh akar. Akhirnya saya bentuk biar bagus, saya rakit, saya susun. Jadi akarnya kelihatan, tapi pekarangannya tetap utuh," jelasnya.
Rumah Pohon yang Terasa Asri dan Nyaman
![]() |
Niat awal Jalal yang hanya ingin merapikan makam leluhur sesuai mimpi orang tuanya, kini berubah dengan membuat rumah pohon yang asri dan sejuk. Terutama saat pagi, ia dapat merasakan udara segar di antara daun-daun pohon yang rindang.
"Bayangin aja kalau pagi, oksigennya segar, cahaya matahari nyusup di antara daun-daun, adem banget. Ini bukan cuma rumah, tapi tempat menenangkan diri," ujarnya sambil tersenyum.
Jalal sama sekali tidak bermaksud untuk mencari sensasi dan viral di media sosial. Tujuan utamanya hanya ingin merawat dan merapikan area makam agar bisa memberikan manfaat bagi siapa saja yang datang.
"Tujuan saya sederhana saja, biar teduh, rindang, dan akar-akarnya bisa tertata rapi. Nggak neko-neko, yang penting manfaat," kata Jalal.
Tak Pernah Merasa Diganggu Setan Selama Tinggal di Rumah Pohon
Kini, hampir setiap hari Jalal berada di sekitar rumah pohon itu sambil membersihkan dan merawat area makam. Sejak membersihkan makam pada 2004 hingga mendirikan rumah pohon, ia mengaku tidak pernah merasa ragu atau takut dengan makhluk halus sama sekali.
![]() |
Sebagai warga asli Desa Ganting, Jalal punya tanggung jawab besar untuk merawat makam Mbah Kluntung. Apalagi orang tuanya pernah bermimpi makam leluhur di desanya sudah kotor, sehingga ia harus turun tangan untuk membersihkannya.
"Saya asli sini, lahir di dusun ini. Kalau bukan saya yang rawat makam Mbah Kluntung, siapa lagi? Nggak ada rasa takut sama sekali, malah nyaman di sini," ujar Jalal dengan santai.
Menurutnya, menjaga warisan leluhur tidak harus dilakukan dengan hal besar. Dengan ketulusan hati, makam tua yang dulunya terbengkalai kini menjadi tempat yang rindang, bersih, dan sejuk.
"Selain itu juga untuk mengingatkan kepada warga yang kesukaannya berburu hewan liar di area makam. Apabila itu dilanggar akan terjadi sesuatu terhadap orang yang melanggar tersebut. Sering terjadi, baru saja masuk area kalau tujuan berburu hewan liar, tiba-tiba orang tersebut berlari ketakutan," pungkasnya.
(ilf/ilf)