Rumah PM Nepal Hangus Dibakar Massa Demo

Rumah PM Nepal Hangus Dibakar Massa Demo

ilham fikriansyah - detikProperti
Rabu, 10 Sep 2025 17:00 WIB
Gedung DPR dibakar, 22 orang tewas, PM mundur  Apa yang diketahui soal demo di Nepal?
Gedung parlemen Nepal dibakar demonstran. Foto: BBC World
Jakarta -

Demonstrasi besar-besaran di Nepal turut merusak sejumlah bangunan. Banyak massa yang membakar fasilitas umum dan kendaraan di sudut kota. Bahkan, gedung parlemen hingga rumah para menteri juga ikut dibakar.

Dilansir BBC, demo yang terjadi sejak Senin (8/9/2025) itu telah menghanguskan banyak bangunan. Hal ini buntut dari kemarahan warga atas kebijakan pemerintah yang memblokir akses media sosial, seperti Facebook, Instagram, X, dan YouTube.

Melihat respons masyarakat yang luar biasa, pemblokiran akses media sosial kemudian dicabut oleh pemerintah Nepal pada Senin malam waktu setempat. Namun, unjuk rasa tidak mereda dan justru semakin ricuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa yang marah kemudian membakar gedung pemerintahan dan sejumlah rumah pejabat pada Selasa (9/9/2025). Salah satu target utama demonstran adalah membakar rumah Perdana Menteri (PM) Nepal KP Sharma Oli.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak rumah Sharma Oli didatangi banyak demonstran dan dibakar. Rumah yang terdiri dari dua lantai itu lenyap tak tersisa. Asap hitam juga terlihat tinggi menjulang dari kejauhan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kompleks pemerintahan Singha Durbar yang mencakup gedung parlemen dan kementerian-kementerian utama Nepal juga hangus dibakar massa. Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat kepulan asap hitam menjulang tinggi dari gedung DPR Nepal.

Fire rages through the Singha Durbar, the main administrative building for the Nepal government, in Kathmandu on September 9, 2025, a day after a police crackdown on demonstrations over social media prohibitions and corruption by the government. Nepali youth protesters set fire to parliament on September 9 as the veteran prime minister obeyed furious crowds to quit, a day after one of the deadliest crackdowns in years in which at least 19 people were killed. (Photo by Prabin RANABHAT / AFP) / The erroneous mention[s] appearing in the metadata of this photo by Anup OJHA has been modified in AFP systems in the following manner: [Byline - Prabin RANABHAT] instead of [Byline - Anup OJHA]. Please immediately remove the erroneous mention[s] from all your online services and delete it (them) from your servers. If you have been authorized by AFP to distribute it (them) to third parties, please ensure that the same actions are carried out by them. Failure to promptly comply with these instructions will entail liability on your part for any continued or post notification usage. Therefore we thank you very much for all your attention and prompt action. We are sorry for the inconvenience this notification may cause and remain at your disposal for any further information you may require.Gedung parlemen Nepal dibakar. Foto: AFP/PRABIN RANABHAT

Situasi yang semakin memanas membuat sejumlah menteri dievakuasi menggunakan helikopter militer dari kediaman pribadinya. Mereka dipindahkan ke tempat yang lebih aman agar tidak menjadi sasaran amuk demonstran.

Massa yang terus berontak kemudian membakar rumah mantan PM Nepal Jhalanath Khanal di kawasan Dallu, Kathmandu. Sayangnya, kejadian tersebut telah merenggut nyawa sang istri, Rajyalaxmi Chitrakar

Dikutip NDTV, Chitrakar diketahui berada di dalam rumah ketika tempat tinggalnya dibakar para demonstran. Nahas, Chitrakar terjebak di dalam rumah dan tak bisa melarikan diri sehingga ikut terbakar.

Menurut pihak keluarga, Chitrakar berhasil dievakuasi dari rumahnya namun dalam kondisi luka bakar parah. Ia dilarikan ke Rumah sakit Khusus Luka Bakar Kiritipur. Namun ia meninggal dunia saat menjalani perawatan medis.

Tidak hanya menyasar rumah pejabat dan gedung parlemen, para demonstran juga membakar kantor pusat Kantipur Media Group yang menaungi media-media terkemuka di Nepal, seperti Kantipur Television, Radio Kantipur, dan The Kathmandu Post.

Menurut laporan The Economic Times, para pengunjuk rasa memaksa seluruh karyawan untuk segera keluar dari dalam gedung. Terlihat jelas bagian atas gedung Kantipur hangus dibakar dan asap hitam menjulang tinggi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Demonstrasi yang mencekam di Nepal telah menewaskan sedikitnya 22 orang. Pasca insiden tersebut, PM Sharma Oli memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Selasa waktu setempat.

Para demonstran tidak hanya memprotes soal platform media sosial yang diblokir, tapi juga tidak puas terhadap kinerja pemerintah. Khususnya para pemuda yang marah karena anak-anak pejabat, disebut 'anak nepo', tampak menikmati gaya hidup mewah dan berbagai keuntungan. Sedangkan banyak anak muda di Nepal yang sulit mencari pekerjaan.




(ilf/ilf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads